Warga Negara Prancis Ikut Menanam Mangrove Bersama UKM Selam UHO Kendari

Bambang Sutrisno

Reporter

Rabu, 05 Juni 2024  /  10:33 pm

Warga negara asal Prancis berkenalan dengan Lurah Purirano Labadi untuk melakukan penanaman mangrove secara bersama. Foto: Bambang Sutrisno/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Natureevolution dan UKM Selam UHO berkolaborasi dalam kegiatan penanaman mangrove di Kelurahan Purirano, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Rabu (5/6/2024) siang.

UKM-Selam UHO memiliki hubungan kerja sama dalam MoU (memorandum of understanding) dengan Natureevolution untuk berkonsisten dalam menjaga lingkungan di sektor marine dan coastal.

Penyelenggaran kegiatan penanaman mangrove yang berkolaborasi dengan ECAD Sultra untuk pelaksanaannya di lakukan pada pukul 16:30 sampai 18:00 Wita.

Kegiatan ini mengundang elemen masyarakat dari RT/RW Purirano dan Lurah setempat, dan tergabung diikuti beberapa komunitas dan mahasiswa yang tergabung dalam lembaga Internal Universitas Halu Oleo.

Baca Juga: Jatuh Bangun Jual Ikan Hias, Pria di Kota Kendari Ini Pernah Rugi Ratusan Juta

Dengan melakukan izin kepada pemerintah setempat untuk pelaksanaannya, bibit mangrove yang ditanam sebanyak 1600.

Kegiatan penanaman mangrove hari ini diikuti 250 orang, diantara komunitas, pelajar SMP, SMA dan mahasiswa UHO.

Uniknya, kegiatan penanaman mangrove diikuti warga negara asal Prancis, diantaranya Aude (asisten dokter hewan), Sebastian (petugas paramedis), Ceiline (dokter hewan) dan Bertrand (dosen dan ahli biologi). Mereka begitu antusias mengikuti penanaman bibit mangrove.

“Kami berkumpul untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dan puji syukur kami didukung oleh pemerintah setempat dalam hal ini pak lurah Labadi," kata Ketua Umum UKM-Selam UHO, Muhammad Akyas Miftahuddin.

"Kolaborasi ini tentunya untuk meningkatkan kesadaran ekologis terhadap pentingnya penanaman mangrove di sektor pinggir pantai, untuk mencegah terjadinya abrasi dan gelombang air laut atau pun keberlanjutan pesisir itu sendiri kedepannya," tambahnya.

Menurut Leader Marine dan Coastal Natureevolution Indonesia, Memed, langkah penanaman mangrove ini dilakukan untuk menghadapi kondisi krisis ekologi, karena kedepannya mengelola lingkungan dengan baik sama saja menjaga rumah sendiri,

Baca Juga: Suzuki Kendari Buka Loker Posisi Ini, Buruan Daftar

Semua ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat khususnya Purirano, supaya jangan membuang sampah sembarangan di laut, termasuk tidak boleh membangun pemukiman di bibir pantai karena ini milik pemerintah.

"Kegiatan seperti ini saya sukai dan mendukung penuh," ungkap Lurah Purirano, Labadi.

Berkumpulnya pihak yang peduli terhadap lingkungan ini menandakan kesadaran ekologis, yang dimana keinginan keberlanjutan ekosistem laut perlu didukung dengan penanaman mangrove, contohnya seperti melindungi bibir pantai dari Abrasi dan gelombang pasang air laut.

"Itu juga menandakan kekayaan ekologi dalam benak teman-teman, bahwa ternyata masih sangat banyak loh orang yang perduli terhadap lingkungan ini," pungkas guru SMP Brigitta, Shelly. (A)

Penulis: Bambang Sutrisno

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS