Ali Mazi Dapat Penghargaan Pembina Koperasi Terbaik di Indonesia

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 17 Juli 2022
0 dilihat
Ali Mazi Dapat Penghargaan Pembina Koperasi Terbaik di Indonesia
Gubernur Ali Mazi menerima penghargaan Pembina Koperasi Terbaik yang diwakili Pj. Sekertaris Daerah Sulawesi Tenggara, Asrun Lio (kiri). Bupati Konawe Utara (kanan). Foto: Ist

" Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, H. Ali Mazi, SH mendapat penghargaan sebagai Pembina Koperasi Terbaik di Indonesia "

KENDARI, TELISIK.ID - Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, H. Ali Mazi, SH mendapat penghargaan sebagai Pembina Koperasi Terbaik di Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan pada Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-75 Tahun 2022, di Prime Plaza Hotel Kota Denpasar, Bali, Kamis 14 Juli 2022 lalu. Penghargaan tersebut diwakili oleh Pj. Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D, bersama Gubernur Bali, Gubernur Jawa Timur, dan Gubernur Kalimantan Utara. Keempat gubernur menyatakan berhalangan hadir karena harus memenuhi agenda kerja yang tidak bisa ditinggalkan.

Keseriusan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam melakukan pembinaan dan penguatan kepada sekitar 147.977 Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tersebar di Bumi Anoa, rupanya mampu mengantarkan Gubernur Ali Mazi meraih penghargaan sebagai Pembina Koperasi Terbaik di Indonesia.

Asrun Lio mengungkapkan, pemerintah Sulawesi Tenggara dibawah kepemimpinan Ali Mazi mampu mengangkat daerah Sultra dari segi pembinaan maupun penguatan koperasi untuk berdiri sejajar dengan daerah-daerah maju lainnya di Indonesia.

“Tidak sedikit pula kegiatan yang telah dilakukan di Sulawesi Tenggara baik dalam skala nasional hingga internasional dengan melibatkan koperasi dan UMKM,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ditegaskan pula bahwa koperasi dan UMKM merupakan pilar utama perekonomian nasional yang ada di daerah. Oleh karena itu, keberadaannya erat kaitannya dengan para pelaku usaha yang dinilai mampu menjadi tumpuan harapan dalam penyediaan lapangan kerja serta penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan yang keselurahan nya berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Foto: Dok Humas Pemprov

 

“Adapun kita ketahui bersama dan hal ini juga telah menjadi fokus perhatian utama Gubernur Ali Mazi bahwa kelompok usaha ini rentan terhadap kegagalan, yang dikarenakan sejumlah faktor, di antaranya masalah teknologi, permodalan, keterampilan, maupun marketingnya,” ujar Asrun Lio.

Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus melakukan berbagai upaya pembinaan dan penguatan terhadap 147.977 Koperasi dan UMKM yang tersebar di Sulawesi Tenggara.  

Asrun Lio menyebutkan bahwa, salah satu upaya tersebut mulai dari pemberian bantuan permodalan, peningkatan kapasitas, dan keterampilan melalui pendidikan serta pelatihan, pemberian bantuan keringanan kredit perbankan, hingga melibatkan peran serta stakeholder dalam rangka fasilitasi pemasaran.

“Agar menggairahkan kembali koperasi dan UMKM di Sulawesi Tenggara, Gubernur Ali Mazi kerap menginisiasi kegiatan-kegiatan besar. Salah satu di antaranya Semarak Pasar UMKM bersama Koperasi Sulawesi Tenggara,” tutur Asrun Lio.

Foto: Dok Humas Pemprov 

 

Dimana dalam kegiatan tersebut terdapat aksi kemitraan antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Elfata Institute, sebagai salah satu strategi memperkuat model pemberdayaan UMKM yang telah berjalan selama ini.

Asrun Lio menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan itu juga dilakukan dalam rangka memberikan ruang dan kesempatan kepada koperasi serta para pelaku UMKM.

“Agar melakukan promosi usaha atau produk, saling berbagi pengalaman, peningkatan kapasitas, dan meningkatnya kepercayaan diri saat melaksanakan usahanya karena pemerintah bersama pihak terkait memberikan penghargaan serta peluang," tambahnya.

Dalam kegiatan itu juga Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bersama pihak terkait melakukan fasilitasi dan solusi terhadap permasalahan usaha yang dihadapi koperasi maupun pelaku UMKM, di antaranya dengan membuka peluang kemitraan. Dan upaya-upaya pemerintah tersebut terus dilakukan, di luar dari kegiatan-kegiatan yang telah diinisiasi sebelumnya.

Pembinaan dan penguatan melalui nota kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaaan terkait perlindungan pelaku koperasi dan UMKM dalam program jaminan sosial ketenagakerjaaan di Indonesia.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara juga melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah mengimplementasikannya di wilayah Sultra, terkait kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada pelaku koperasi dan UMKM,” pungkas Asrun.

Baca Juga:  Warga Kelurahan Bende Terima Paket Sembako dari Heart Of Hope Community

Sementara itu, ruh gotong-royong dalam koperasi bukan isapan jempol atau hanya sekedar jargon atau bahkan simbol belaka. Tetapi ini sebuah langkah yang dipraktekkan secara nyata dan kongkrit. Kecuali koperasi yang mengabaikan ini dalam perjalanannya akan tersendat. Sebaliknya, koperasi yang menjadikan sebagai nafasnya akan sehat.

Banyak koperasi merangkak dari bawah dan terus tumbuh berkembang layaknya perusahaan besar dengan kekayaan milyaran bahkan triliunan rupiah. Salah satu buktinya koperasi yang tergabung dalam Forum Koperasi Besar Indonesian (Forum KBI).

Mereka koperasi yang berazaskan gotong-royong dan paruh dengan rambu prinsip-prinsip dan jati diri koperasi. Anggota diajak memahami koperasi secata purna. Sistem “Dari Kita, Oleh Kita dan Untuk Kita” telah mendarah daging. Sehingga mereka setia, merasa memiliki dan mempunyai perusahaan. Hasilnya, mereka pun sehati mengembangkan dan menjaga keunggulan koperasi.

Hal itulah sebagian kecil yang terungkap dalam puncak peringatan Harkopnas ke-75 Tahun 2022. Sedangkan bagian besarnya koperasi bisa menjadi kekuatan ekonomi bangsa. Bali menjadi Tuan Rumah Harkopnas ke-75 adalah sebagai misi koperasi dari asas kekeluargaan dan gotong-royong tersebut. Demikian wejangan Sri Untari Bisowarno, Ketua Umum Dekopin.

Baca Juga: Warga Kelurahan Bende Terima Paket Sembako dari Heart Of Hope Community

Menurut Sri Untari Bisowarno, Bali yang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)-nya lebih 90 persen ditopang oleh sektor pariwisata, mendadak rontok karena sektor tersebut digerogoti pandemi COVID-19. Seiring melemahnya pandemi, perlahan perekonomian Bali pun kian membaik.

“Kenapa kita memilih Bali sebagai tempat puncak Harkopnas. Selain kita ingin menengok sedulur yang sempat sakit, sekaligus juga mensupportnya. Untuk itulah kita mengajak ribuan penggerak koperasi untuk berwisata ke Bali. Maka, silahkan berdarma wisata dan berbelanja,” ujar Sri Untari Bisowarno. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Musdar

Baca Juga