Angka Kematian Ibu di Kota Kendari Menurun Signifikan
Siti Nabila, telisik indonesia
Rabu, 06 November 2024
0 dilihat
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Kota Kendari, dr. Hasmirah. Foto: Nabila/Telisik
" Angka kematian ibu (AKI) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir "
KENDARI, TELISIK.ID – Angka kematian ibu (AKI) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Penurunan ini merupakan hasil dari berbagai upaya Pemerintah Kota Kendari dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi ibu hamil dan persalinan.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, pada tahun 2022 tercatat 11 kasus kematian ibu, yang kemudian turun menjadi 6 kasus pada tahun 2023. Hingga Oktober 2024, angka kematian ibu juga tercatat 6 kasus.
“Untuk tahun 2024, meskipun angka kematian ibu sudah mencapai 6, kami belum bisa memastikan apakah angka ini akan bertambah atau berkurang karena masih menunggu data kelahiran hidup. Kami berharap angka kematian ibu ini tidak bertambah,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Kendari, dr. Hasmirah, Rabu (6/11/2024).
Baca Juga: Polda Sulawesi Tenggara Komitmen Wujudkan Visi Prabowo Swasembada Pangan Berkelanjutan
Dinkes Kota Kendari terus berupaya menurunkan AKI dengan mengimplementasikan berbagai program pencegahan yang lebih efektif. Salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi notifikasi kematian ibu yang terhubung langsung dengan seluruh puskesmas dan rumah sakit.
Aplikasi ini memungkinkan setiap kasus kematian ibu tercatat dan dilaporkan dengan cepat dan akurat.
“Kami berharap angka kematian ibu tidak meningkat lagi, dan kami terus berkomitmen untuk menjaga kualitas pencatatan data dengan sistem yang lebih transparan dan terintegrasi,” tambah Hasmirah.
Sebagai bagian dari upaya preventif, Dinkes Kota Kendari juga rutin melakukan audit kematian ibu dan anak setiap tiga bulan sekali. Setiap kasus kematian ibu akan melalui proses investigasi mendalam untuk mengetahui penyebabnya dan memberikan rekomendasi perbaikan pada layanan kesehatan yang ada.
“Tujuan audit ini adalah untuk memperbaiki sistem layanan kesehatan, bukan untuk mencari siapa yang salah. Kami ingin memastikan setiap kematian ibu bisa dicegah melalui perbaikan berkelanjutan,” jelas Hasmirah.
Beberapa penyebab utama kematian ibu yang masih ditemukan adalah perdarahan, hipertensi, dan preeklampsia, yang semuanya bisa dicegah dengan pengawasan yang tepat selama masa kehamilan.
Baca Juga: Bawaslu Sulawesi Tenggara Ungkap Penanganan Tiga Dugaan Pelanggaran Pilkada 2024
Dinkes Kota Kendari mengingatkan para ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan yang teratur, atau ANC (Antenatal Care), yang minimal dilakukan enam kali selama kehamilan. Dua kali dari enam pemeriksaan tersebut wajib dilengkapi dengan USG untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan bayi.
“Masih banyak masyarakat yang baru melakukan pemeriksaan setelah trimester kedua atau ketiga. Padahal pemeriksaan di trimester pertama sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah kehamilan sejak dini,” kata Hasmirah.
Hasmirah juga mengingatkan bahwa kematian ibu tidak hanya terjadi selama masa kehamilan, tetapi juga dalam 40 hari setelah melahirkan (masa nifas). Karena itu, pengawasan pascamelahirkan juga sangat penting.
Dinkes Kota Kendari mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan ibu hamil dan pascamelahirkan. Melalui pemeriksaan yang rutin dan pengawasan yang baik, diharapkan angka kematian ibu dapat terus menurun, menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi ibu hamil, melahirkan, dan anak-anak. (C)
Penulis: Siti Nabila
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS