Antisipasi Gagal Ginjal Akut pada Anak, Wali Kota Surabaya Hentikan Penjualan Obat Sirop
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Minggu, 23 Oktober 2022
0 dilihat
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi keluarkan surat edaran antisipasi tingginya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak di Kota Surabaya. Foto: Ist.
" Orang tua sebagai ujung tombak, benar-benar mengawasi apa yang dikonsumsi oleh anak agar bahaya penyakit gagal ginjal akut bisa diantisipasi "
SURABAYA, TELISIK.ID - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dan organisasi profesi bidang kesehatan melalui SE Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor: 443.33/34928/436.7.2/2022 tentang Kewaspadaan Dini terhadap penyakit Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
“Saya sudah mengeluarkan SE untuk tidak memberikan obat bentuk sirop. Kepala puskesmas juga turun. Kita libatkan Kader Surabaya Hebat (KSH). Pencegahan, sosialiasi masif, disampaikan ke orang tua jaga anaknya, sambil pola hidup sehat,” kata mantan Kepala Bappeko ini di Surabaya, Minggu (23/10/2022).
Eri Cahyadi mengatakan, dirinya meminta orang tua sebagai ujung tombak, benar-benar mengawasi apa yang dikonsumsi oleh anak agar bahaya penyakit gagal ginjal akut bisa diantisipasi.
“Kalau jajan hati-hati dan jangan banyak kandungan zat kimia, pewarna, dan lain-lain,” tambahnya.
Baca Juga: BKN Bakal Buka Kolom DRH, CASN Muna Diminta Perbarui Berkas
Baca Juga: Ini Sosok Lulusan Terbaik Nilai Maksimal IPK 4.0 Poltekkes Kemenkes Kendari
Sedangkan Dirut RSUD Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, total ada 16 pasien Atypical Progressive Acute Kidney Injury (AP-AKI) atau gagal ginjal akut yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut, 10 di antaranya meninggal.
“16 pasien AP-AKI RSDS 4 Surabaya, 5 Pasuruan, 2 Sidoarjo, 1 Balikpapan, 1 Manado, 1 Labuan Bajo, 1 Kediri, 1 Mojokerto,” katanya.
Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat 23 kasus gagal ginjal akut menjangkit anak usia 0-5 tahun. 12 kasus di antaranya meninggal, 8 sembuh, dan tiga masih dirawat di dua lokasi. Dua pasien di RSUD Dr. Soetomo dan satunya di RSUD Saiful Anwar Malang (RSSA). (B)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali