Bamsoet Ingatkan Isu Reshuffle Tak Boleh Jadi Bola Liar yang Kontraproduktif
Marwan Azis, telisik indonesia
Jumat, 10 Juli 2020
0 dilihat
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo didampingi sejumlah wakil Ketua MPR RI usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor (8/7/2020). Foto: Ist.
" Jadikan teguran yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu sebagai pemacu semangat kerja. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Isu reshuffle kabinet terus menjadi perbincangan menarik para politisi di Jakarta. Namun Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan, isu itu tak boleh menjadi bola liar yang kontraproduktif terhadap penanganan COVID-19.
“Jadikan teguran yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu sebagai pemacu semangat kerja,” ujar politisi Partai Golkar yang biasa disapa Bamsoet ini.
Menurutnya, rakyat sangat menantikan agar dana penanganan COVID-19 yang mencapai Rp 905,1 triliun bisa cepat dirasakan secara langsung oleh rakyat. Penyerapan anggaran yang tepat guna dan tepat sasaran harus segera dilakukan.
Ia juga mengingatkan, para menteri harus tetap fokus bekerja lebih efektif, jangan sampai malah sibuk memikirkan isu reshuffle.
“Sebagai pembantu presiden, para menteri harus bisa mengejar ritme kerja presiden yang sangat cepat,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Telisik.id, Jumat (10/7/2020).
Bamsoet mengungkapkan, dalam pertemuan pimpinan MPR RI dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Rabu (8/7/20) lalu, selain membahas rencana Sidang Tahunan MPR RI dan agenda kenegaraan lainnya, juga sempat menyinggung soal reshuffle.
Baca juga: PDIP: Buat Apa Pertahankan Menteri Tak Paham Keinginan Presiden
Adalah Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid dan Syarief Hasan yang menanyakan langsung tentang isu reshuffle kabinet tersebut sebagaimana santer diberitakan akhir-akhir ini.
“Presiden Jokowi hanya terkekeh-kekeh dan tidak menjawab secara langsung tentang isu reshuffle. Beliau hanya menekankan, bahwa para Menteri harus kerja ekstra keras. Terapkan manajemen krisis,” ungkapnya.
Selain itu lanjut alumnus HMI ini, Presiden Jokowi ingin memastikan semua program dan dana tersalurkan.
“Rakyat semua menunggu. Kalau perlu kerja 24 jam. Saya sendiri kata presiden, setiap hari langsung turun ikut mengawasi. Sekarang ini, tidak hanya menteri yang saya tanya. Tapi saya kejar juga sampai ke sekjen dan dirjen kementerian. Itu penjelasan presiden. Artinya, Presiden tidak ingin ada menteri yang main-main. Semua harus fokus bekerja menghadapi krisis. Ini masa-masa yang sangat sulit,” tandasnya.
Sementara Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan menambahkan, saat dirinya menanyakan mengenai rencana reshuffle, Presiden Joko Widodo menanggapi dengan menegaskan dirinya ingin semua menteri bekerja maksimal.
“Secara implisit, Bapak Presiden mengatakan menginginkan kabinet ini bekerja maksimal. Secara implisit begitu. Jadi silakan diartikan,” kata politisi Partai Demokrat itu.
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali