Cara Melatih Keimanan Anak Dicontohkan Rasulullah

Haerani Hambali, telisik indonesia
Rabu, 28 Agustus 2024
0 dilihat
Cara Melatih Keimanan Anak Dicontohkan Rasulullah
Menumbuhkan keimanan pada anak bukan hanya sekedar mengajari anak salat, mengaji dan puasa. Lebih dari itu dan yang paling utama adalah menumbuhkan kecintaan anak kepada Rabb. Foto: Repro sekolah.mu

" Untuk melatih keimanan anak, ada beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan, dan Rasulullah SAW telah memberikan contoh melalui berbagai tindakan dan nasihat beliau "

KENDARI, TELISIK.ID - Untuk melatih keimanan anak, ada beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan, dan Rasulullah SAW telah memberikan contoh melalui berbagai tindakan dan nasihat beliau.

Menumbuhkan fitrah keimanan pada anak bukan hanya sekedar mengajari anak salat, mengaji dan puasa. Lebih dari itu dan yang paling utama adalah menumbuhkan kecintaan anak kepada Rabb.

Mengutip Daruttauhid.org, menumbuhkan kecintaan anak kepada Rabb seringkali terlupakan. Padahal banyak cara mudah untuk menumbuhkannya lewat kegiatan sehari-hari. Yang paling mudah adalah dengan mengajari anak membaca basmalah dan hamdalah ketika akan memulai dan mengakhiri pekerjaan.

Berikut ini adalah beberapa cara melatih keimanan anak, dikutip dari Hidayatullah.com.

1. Memaknai Setiap Kejadian dan Dihubungkan dengan Iman

Rasulullah SAW sering kali mengaitkan kejadian sehari-hari dengan pelajaran iman. Salah satu contohnya adalah ketika beliau melihat matahari atau gerhana bulan.

Beliau mengajarkan bahwa hal tersebut adalah tanda-tanda kekuasaan Allah.

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Gerhana tidak terjadi karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya (gerhana), maka salatlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Ini Amalan Agar Rezeki Berlimpah dan Berkah

2. Mengajari Anak Doa Perlindungan, Zikir Pagi dan Petang

Rasulullah SAW sangat menganjurkan untuk membaca zikir dan doa-doa perlindungan, terutama zikir pagi dan petang, sebagai bentuk penjagaan diri dan peningkatan keimanan.

“Barangsiapa yang mengucapkan di waktu pagi dan petang: ‘Dengan nama Allah yang dengan namanya tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang dapat membahayakan, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,’ tiga kali, maka tidak ada sesuatu pun yang dapat membahayakannya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi).

3. Menasehati tentang Iman di Meja Makan

Rasulullah SAW sering memberikan nasihat tentang keimanan di berbagai kesempatan, termasuk saat makan. Beliau mengajarkan adab makan yang dihubungkan dengan keimanan dan rasa syukur kepada Allah. Seperti dua hadis di bawah ini.

“Wahai anak muda, sebutlah nama Allah (sebelum makan), makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di dekatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba yang memuji-Nya ketika dia makan sesuatu dan memuji-Nya ketika dia minum sesuatu.” (HR. Muslim).

4  Memaknai Aktivitas Harian dengan Keimanan

Rasulullah SAW selalu mengaitkan aktivitas sehari-hari dengan ibadah dan keimanan. Beliau mengajarkan bahwa setiap tindakan seorang Muslim dapat menjadi ibadah jika diniatkan dengan benar.

Baca Juga: Manfaat Rutin Membaca Al-Qur'an untuk Kehidupan di Dunia dan Akhirat

“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Hudzaifah berkata: “Nabi SAW apabila hendak tidur, beliau membaca: ‘Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup,’ dan ketika beliau bangun, beliau membaca: ‘Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nyalah kebangkitan.'” (HR. Bukhari).

5. Berkisah

Rasulullah SAW sering menggunakan kisah-kisah sebagai metode pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai keimanan. Beliau menceritakan kisah-kisah para nabi dan umat terdahulu sebagai pelajaran iman.

Dari Nabi  SAW, beliau bersabda: “Sesungguhnya ada seorang lelaki dari kalangan umat sebelum kalian, yang keluar dengan mengenakan pakaian kebesarannya dengan rasa sombong, lalu Allah memerintahkan bumi untuk menelannya, maka dia terus terbenam di dalamnya hingga hari kiamat.” (HR. Bukhari). (C)

Penulis: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga