Dampak Pernikahan Dini Bagi Perempuan

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Jumat, 23 Juni 2023
0 dilihat
Dampak Pernikahan Dini Bagi Perempuan
Pernikahan dini rupanya memiliki dampak kesehatan dan psikologis bagi individu yang melakukannya. Salah satunya kesejahteraan mental perempuan. Foto: Ciputrahospital.com

" Pernikahan dini rupanya memiliki dampak kesehatan dan psikologis bagi individu yang melakukannya. Salah satunya kesejahteraan mental perempuan "

KENDARI, TELISIK.ID - Pernikahan dini rupanya memiliki dampak kesehatan dan psikologis bagi individu yang melakukannya. Salah satunya kesejahteraan mental perempuan.

Di Amerika Serikat, pernikahan dini dapat berdampak pada peningkatan risiko kesehatan yang serius. Seperti kanker penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Selain itu, pernikahan dini juga dikaitkan dengan tingkat infeksi menular seksual yang lebih tinggi, kematian ibu dan bayi, dan kelahiran prematur seperti dilansir dari Halodoc.com.

Adapun dampak pernikahan dini bagi perempuan di antaranya:

Baca Juga: Segini Durasi Seks yang Diidamkan Pasangan

1. Depresi

Monash University yang dilakukan pada 5.679 perempuan, sebanyak 30 persen di antaranya menikah di usia 18 tahun, yang kondisi mentalnya dinilai menggunakan Skala Depresi Pusat Studi Epidemiologi (CES-D-10).

Hasilnya, penundaan satu tahun dalam rencana pernikahan, atau setelah 18 tahun, mampu mengurangi risiko perempuan mengalami depresi.

2. Kecemasan

Sebuah studi mengungkapkan bahwa anak perempuan di bawah usia 18 tahun yang sudah menikah, cenderung mengalami penyalahgunaan zat dan alkohol. Menjalani kehidupan berumah tangga di usia muda bukanlah hal yang mudah.

United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyatakan bahwa remaja cenderung belum mampu mengelola emosi, dan mengambil keputusan dengan baik. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga ketika terjadi konflik dengan pasangan. 

3. Gangguan Bipolar

Dampak psikologis pernikahan dini sering kali berkaitan dengan alasan terjadinya pernikahan. Di beberapa negara atau daerah di Indonesia, pernikahan dini berkaitan dengan tekanan keluarga, tingkat ekonomi, kehamilan pranikah, dan paksaan pasangan. Meskipun sebelum pernikahan terjadi tidak ditemukan gangguan kesehatan mental pada seorang wanita, tapi hal tersebut dapat berkembang seiring berjalannya pernikahan.

Baca Juga: Kenali Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik, Anda Termasuk?

Kasus pernikahan dini pada daerah-daerah yang belum menyediakan fasilitas kesehatan mental, juga perlu diwaspadai. Sebab pasutri belia yang mengalami gangguan kesehatan mental, tidak bisa memperoleh penanganan yang tepat. Alhasil, kondisi psikologis mereka pun bisa semakin parah seiring bertambahnya usia. 

Melansir Kompas.com, data dari Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) RI menunjukkan pengadilan agama menerima 55.000 permohonan dispensasi pernikahan usia dini sepanjang 2022.

Ironisnya, jumlah tersebut hampir dua kali lipat jumlah berkas serupa pada tahun 2021. Hingga tahun 2022, perempuan dibawah usia 16 tahun menjadi yang paling banyak terdampak dari kasus pernikahan dini yaitu sebanyak 14,15 persen. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga