Dengarkan Unek-unek Pelajar, Bupati Wakatobi Minta Disurati
La Ode Arjuno Emang Sah, telisik indonesia
Kamis, 21 November 2019
0 dilihat
Ketgam : Kepala Dinas Dikbud Wakatobi, Aliwangi : Foto : Juno/Telisik
" Akan ada 50 surat terbaik untuk tingkat SD, kemudian ada 34 surat terbaik untuk SMP, disamping itu juga, siswa-siswi ini memilih guru terbaik dan di dalam surat itu juga dicantumkan dan 16 guru idola versi siswa-siswi. "
WAKATOBI,TELISIK. ID - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Wakatobi bulan Desember mendatang, ribuan siswa-siswi SD, SMP se Kabupaten Wakatobi berlomba menulis surat untuk Bupati Wakatobi H Arhawi.
"Akan ada 50 surat terbaik untuk tingkat SD, kemudian ada 34 surat terbaik untuk SMP, disamping itu juga, siswa-siswi ini memilih guru terbaik dan di dalam surat itu juga dicantumkan dan 16 guru idola versi siswa-siswi," ujar Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dikbud) Wakatobi La Aliwangi, Kamis (21/11/2019).
Dimenjelaskan program surat untuk bupati merupakan program Bupati Wakatobi untuk menyapa siswa-siswi se Kabupaten Wakatobi dengan tujuan untuk memberikan ruang untuk siswa-siswi SD, SMP untuk menyampaikan unek-unek dan harapan-harapannya terhadap dunia pendidikan di Wakatobi.
Baca Juga : Pemuda di Kolut, Pelajari Budaya Suku Tolaki
" Sebenarnya bupati ingin turun untuk menyapa anak-anak kita berserta orang tuanya, tetapi dengan jumlah sebaran kita yang terdiri dari pulau-pulau, dan siswa yang puluhan ribu, sehingga salah satu caranya pak bupati menyapa siswa-siswi tersebut dengan kegiatan surat untuk bupati ini. Bupati mendengarkan langsung dari siswa-siswa tentang keadaan ruang kelasnya, pembelajaraanya dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan," tuturnya.
Aliwangi juga menjelaskan, bahwa sebagai generasi penerus bangsa siswa-siswi juga perlu dimintai pendapat dan masukan-masukannya tentang pendidikan apalagi mereka masih pelaku pendidikan.
"Pak bupati betul-betul ingin mendengar unek-unek dan harapan-harapan siswa-siswa biar pun bagaimana anak-anak ini perlu juga kita dengar pendapatnya buka saja dari masyarakat, pendemo, politisi, tapi anak-anak juga ini perlu kita dengar pendapat apalagi mereka-mereka ini masih pelaku pendidikan," ujarnya.
Reporter: Juno
Editor: Sumarlin