Deretan Jenderal TNI Pensiun Urus Dapur MBG dan Punya Jabatan Strategis di BGN

Ahmad Jaelani, telisik indonesia

Kamis, 25 September 2025

0 dilihat

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana (kanan) didampingi Wakil Lodewyk Pusung (kiri) saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Repro Antara.

JAKARTA, TELISIK.ID – Sejumlah purnawirawan TNI kini menempati kursi penting dalam struktur Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertanggung jawab langsung atas jalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kehadiran mereka menambah sorotan publik, apalagi program ini sedang mendapat perhatian besar karena beberapa kasus keracunan yang mencuat di berbagai daerah.

Program MBG yang diluncurkan pemerintah menjadi salah satu program unggulan dengan anggaran jumbo, bahkan disebut-sebut menggerus porsi belanja pendidikan. Dalam praktiknya, distribusi makanan ke sekolah-sekolah tidak selalu berjalan mulus.

Melansir CNN Indonesia, Kamis (25/9/2025), kasus keracunan yang dialami ribuan siswa membuat sejumlah pihak mendesak evaluasi serius, mulai dari kualitas bahan makanan hingga tata kelola penyalurannya.

Menariknya, di balik sorotan itu, pucuk pimpinan BGN banyak diisi oleh wajah-wajah dari kalangan militer, khususnya perwira tinggi TNI yang telah purna tugas.

Baca Juga: Viral 5.000 Dapur MBG Fiktif, Begini Penjelasan Badan Gizi Nasional

Mereka dipercaya mengisi posisi strategis yang langsung bersinggungan dengan penyusunan kebijakan maupun pengawasan di lapangan.

Berikut daftar purnawirawan TNI yang menduduki jabatan penting di BGN:

1. Mayjen (Purn) Lodewyk Pusung – Wakil Kepala BGN

2. Brigjen (Purn) Sarwono – Sekretaris Utama BGN

3. Brigjen (Purn) Jimmy Alexander Adirman – Inspektur Utama BGN

4. Brigjen (Purn) Suardi Samiran – Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN

5. Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha – Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN

Baca Juga: Keracunan Massal MBG di Baubau, Bos BGN Sebut Supplier Lokal Belum Siap

Komposisi ini menandakan adanya kecenderungan penempatan figur militer di lembaga strategis non-kemiliteran.

Dengan latar belakang disiplin dan pengalaman organisasi yang kuat, para jenderal purnawirawan tersebut diharapkan mampu menjaga ketertiban dan konsistensi program.

Namun, kritik dari masyarakat sipil maupun parlemen tetap mengemuka, terutama terkait urgensi kehadiran figur militer di sektor gizi yang seharusnya lebih dekat dengan ranah kesehatan dan pangan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS