Dewan Sesalkan Proyek Jembatan tak Kunjung Selesai
Siswanto Azis, telisik indonesia
Kamis, 11 Juni 2020
0 dilihat
Lokasi pembangunan jembatan di Desa Rawua, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, teebengkalai tak diselesaikan. Foto: Siswanto Azis/Telisik
" Kita sangat prihatin terhadap efek negatif dari proyek jembatan tersebut, yang mengakibatkan terganggunya kepentingan banyak orang. Masyarakat jadi dirugikan. "
KENDARI, TELISIK.ID - Proyek nasional pembangunan jembatan di Desa Rawua, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara yang menggunakan dana APBN miliaran rupiah menjadi sorotan Anggota DPRD Sultra.
Anggota Komisi III DPRD Sulawesi Tenggara, Ir.H. Muhammad Irfani Thalib mengaku sangat prihatin atas efek negatif dari pengerjaan proyek jembatan yang dikerjakan oleh PT. Rahmat Utama Mulia yang tak kunjung selesai itu.
Pasalnya, akibat terbengkalainya perkerjaan tersebut pasca diputuskan kontraknya oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional XXI Sultra, banyak warga yang terdampak negatif. Selain sangat mengganggu arus lalulintas, juga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.
"Kita sangat prihatin terhadap efek negatif dari proyek jembatan tersebut, yang mengakibatkan terganggunya kepentingan banyak orang. Masyarakat jadi dirugikan," ungkap politisi PKS tersebut.
Menurut Irfani Thalib, seharusnya proyek tersebut ditender dengan menunjuk kontraktor yang profesional kerjanya, agar selesai tepat waktu serta meminimalisir kerugian masyarakat banyak.
Baca juga: PDIP Sultra Bantah Ada Mahar Rp 15 Miliar ke Calon Kepala Daerah
Mantan konsultan terbesar di Sultra ini menilai, terbengkalainya pekerjaan jembatan tersebut merupakan kelalaian pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional XXI Sultra sebagai penanggungjawab kegiatan.
"Intinya masyarakatlah yang paling dirugikan karena ini jembatan sangat vital akses keluar masuknya kendaraan dari berbagai kabupaten dan antar provinsi menuju Kota Kendari sebagai ibukota Sultra," ujarnya kepada Telisik.id, Kamis (11/6/2020).
Irfani menduga ada kongkalikong antara Balai dan pihak kontraktor, sebab menurutnya, seharusnya sebelum proyek tersebut berjalan, ada perencanaan yang didesain oleh pihak konsultan agar proyek tersebut berjalan dengan baik.
Dari pantauan Telisik.id, proyek tersebut telah ditinggalkan oleh pihak kontraktornya, sebab beberapa alat berat milik kontraktor yang mengerjakan jembatan tersebut nampak sudah berbulan-bulan tidak digunakan.
Selain itu, menurut warga setempat, para pekerja jembatan tersebut juga sudah meninggalkan lokasi, ada yang pulang kampung dan ada juga yang ke Kabupaten Morowali mencari pekerjaan.
Reporter: Siswanto Azis
Editor: Haerani Hambali