Dikbud Sulawesi Tenggara Dorong Teaching Factory, Persiapkan Siswa SMK ke Dunia Kerja

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Minggu, 19 November 2023
0 dilihat
Dikbud Sulawesi Tenggara Dorong Teaching Factory, Persiapkan Siswa SMK ke Dunia Kerja
Launching Teaching Factory di SMKN 1 Baubau dengan pembangunan sebuah minimarket One Mart yang menjadi wadah bagi siswa untuk mandiri dan berwiausaha. Foto: Repro Smknegeri1baubau.sch.id

" SMK punya model pembelajaran unik, yaitu teaching factory yang berorientasi pada tujuannya untuk menghasilkan lulusan yang siap ditempatkan di dunia kerja "

KENDARI, TELISIK.ID – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) punya model pembelajaran unik, yaitu teaching factory yang berorientasi pada tujuannya untuk menghasilkan lulusan yang siap ditempatkan di dunia kerja.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara juga gencar mendorong setiap SMK lakukan model tersebut.

Kepala Bidang SMK Dikbud Sulawesi Tenggara, JH Bawondes mengatakan, setiap SMK di Sulawesi Tenggara wajib terintegrasi dan punya kerjasama dengan dunia industri dan dunia kerja. Tak hanya itu, para siswa yang punya basis di bidang usaha juga wajib diberdayakan.

Beberapa bentuk peran sekolah dalam menyambungkan siswanya ke dunia kerja dan usaha adalah dengan melakukan Job Fair yang diisi oleh para pencari kerja dari berbagai industri. Selain itu, pemberdayaan hasil karya siswa SMK juga dapat diberdayakan pemasarannya melalui ekspo hasil karya.

Baca Juga: Job Fair, Dikbud Gandeng Perusahaan Buka Lapangan Kerja Alumni SMK

Dikbud juga turut membantu untuk memasarkan hasil karya siswa SMK ke Balai Layanan Umum Daerah (BLUD), yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Dikbud Sulawesi Tenggara dorong setiap SMK di Bumi Anoa untuk menjalankan model pembelajaran teaching factory. Foto: Adinda Septia Putri/Telisik

 

Hal ini membuat produk yang dibuat siswa dapat dengan mudah dipasarkan dan dikenal oleh masyarakat. Bawondes mengatakan, sampai saat ini sudah ada 25 SMK yang memasarkan hasil kerja siswanya ke BLUD.

Baca Juga: Dikbud Catat 22 SMK dengan Predikat Akreditasi Mentereng di Sulawesi Tenggara 2023

Dilansir dari buku Pengembangan Teaching Factory oleh Direktorat Pembinaan SMK, Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.

Kepala Bidang SMK, Dikbud Sulawesi Tenggara, JH Bawondes mengatakan, model teaching factory dapat membuat siswa SMK siap untuk menghadapi dunia kerja setelah lulus. Foto: Adinda Septia Putri/Telisik

 

Siswa yang diajar dengan model teaching factory dapat unggul dalam kemampuan yang dibutuhkan dunia kerja. Foto: Repro Smkn4kendari.sch.id

 

Implementasi teaching factory di SMK dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri, dan kompetensi yang dihasilkan oleh SMK. Pelaksanaan teaching factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK.

Pelaksanaan teaching factory juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya. (B-Adv)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga