Dua Karyawan Tewas Kerusuhan PT GNI: Keamanan Masih Sangat Minim

Wa Ode Fatima Azzahra, telisik indonesia
Senin, 16 Januari 2023
0 dilihat
Dua Karyawan Tewas Kerusuhan PT GNI: Keamanan Masih Sangat Minim
Kerusakan yang terjadi di PT GNI pasca bentrok Sabtu malam (14/1/2023). Foto: jurnalnews.id

" Saat bentrokan antara tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja lokal di Morowali Utara, disebabkan oleh kekuatan pengamanan yang dinilai masih minim "

MOROWALI UTARA, TELISIK.ID - Saat bentrokan antara tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja lokal di Morowali Utara, disebabkan oleh kekuatan pengamanan yang dinilai masih minim.

Bentroknya TKA dan pekerja lokal mengakibatkan fasilitas perusahaan rusak dan terbakar. Hal ini juga mengakibatkan tiga pekerja meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka.

Melansir dari chanel youtube TvOneNews, Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufariadi mengatakan, kekuatan pengamanan sangat minim.

Usai bentrokan terjadi, ratusan TNI dan Polri masih disiagakan di sekitar lokasi kejadian. Ratusan pekerja asing diungsikan dan aktivitas perusahaan smelter PT GNI dihentikan sementara.

Baca Juga: PT Gunbuster Nickel Industri di Morowali Utara Kembali Terbakar Kedua Kalinya

TvOneNews saat wawancara langsung dengan Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Didik Supranoto, ia menjelaskan bahwa kejadian ini dimulai pada hari Jumat (13/1/2023).

"Ada aksi mogok kerja dan juga 8 tuntutan, nah dari 8 tuntutan ini semuanya disetujui oleh perusahaan tapi ada satu yang perlu ditindak lanjuti yaitu untuk mempekerjakan kembali karyawan yang sudah dihentikan,  hal ini akan dibahas di dinas tenaga kerja di provinsi tapi sudah didahului oleh kejadian ini," ujar Didik Supranoto.

Sejak Sabtu pagi para karyawan sudah mulai melakukan mogok kerja dan jam 12 siang karyawan ini berusaha masuk ke dalam perusahaan untuk mengintimidasi pada pekerja yang masih melakukan aktivitas.

Setelah hasil negosiasi dengan aparat keamanan pada pukul 17.00 Wita, para pekerja ini sudah meninggalkan area perusahaan.

Namun sekitar pukul 19.30 Wita, kembali melakukan aksi yang lebih anarkis yakni membakar mess, motor, mobil, dan alat berat. Hal inilah yang mengakibatkan bentrokan.

Didik Supranoto juga menambahkan kejadian ini bukan antara TKA dan TKI namun antara karyawan yang bergabung dalam SBN dengan perusahaan yang kemudian bentrok di dalam perusahan karena adanya aksi anarkis dari para karyawan yang mogok kerja yang kemudian memaksa pekerja lain untuk berhenti.

"Sekarang akibat dari hal itu, ada dua orang yang menjadi korban, satu dari TKA dan satu dari TKI," ungkapnya.

Dilansir dari kompas.com, menurut Didik Supranoto, untuk proses pengamanan sekarang ini, polisi telah mengamankan sebanyak 71 orang untuk dimintai keterangan di Mapolres Morowali Utara dan semuanya merupakan pekerja lokal.

"Dari 71 orang yang kita amankan, sudah ada 31 orang kita lakukan pemeriksaan. Kemudian dari 31 orang tersebut, 17 orang di antaranya teridentifikasi ikut atau terbukti melakukan tindakan pengrusakan. Jadi ke-17 orang nantinya setelah dilakukan penetapan atau peningkatan kasusnya di penyidikan maka bisa ditetapkan sebagai tersangka, sementara sisanya 16 orang lainnya akan dikenakan wajib lapor," ungkap Didik Supranoto .

Didik menambahkan, perkembangan terakhir di Kabupaten Morowali Utara saat ini sementara berlangsung rapat kordinasi yang dipimpin oleh Sekda Morowali Utara, dihadiri unsur Muspida, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta para Kades yang ada di lingkar tambang PT GNI.

Berdasarkan informasi dari beberapa media bahwa sekitar 500 TNI dan Polri saat ini masih disiagakan di sekitar PT GNI. Hal ini disebabkan oleh keadaan yang belum betul-betul kondusif.

"Belum kondusif karena belum ada kegiatan di perusahaan," ujar AU narasumber telisik.id yang juga karyawan PT GNI namun saat ini sedang cuti.

Baca Juga: Pihak Perusahaan Bantah Limpasan Lumpur Akibat Aktvitas PT Kasmar Tiar Raya

Beberapa karyawan saat ini sedang mengungsikan diri di luar perusahaan akibat dari bentrokan tersebut.

"Saya mengungsi di kosnya temanku, di luar perusahaan," ungkap S salah satu karyawan PT GNI yang jadi korban mess terbakar (tempat tinggal dalam area perusahaan).

Setelah kejadian itu, ia mengaku keadaannya baik-baik saja, namun meminta untuk tidak memberikan informasi kepada orang tuanya yang sedang berada di kampung.

"Alhamdulillah sekarang baik-baik ji, tapi jangan kasih informasi sama yang di kampung nah, takutnya mamaku sama bapak ku dengar," tutupnya. (A)

Penulis: Wa Ode Fatima Azzahra

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga