Guru di Kendari Buat Video Pembelajaran hingga Juara Nasional

Sumarlin, telisik indonesia
Sabtu, 26 Desember 2020
0 dilihat
Guru di Kendari Buat Video Pembelajaran hingga Juara Nasional
Potongan video pendek tentang pola penyebaran tanaman di muka bumi untuk kelas 9 semester satu. Foto: Ist.

" Bahan bacaan ataupun lembar kerja disajikan dalam bentuk file, alamat akses ataupun foto scan langsung. Saya mencoba menyajikannya melalui blog buatan guru. "

KENDARI, TELISIK. ID - Sebuah kamera pintar (smartphone), duduk di tiang penyangga (tripod) di samping pohon belimbing wuluh, siap merekam video pembuka (opening), video pembelajaran siswa SMP tentang pola penyebaran tanaman di muka bumi untuk kelas 9 semester satu.

Usai merekam sesi pertama, pengambilan video selanjutnya dilakukan di beberapa tempat yang disesuaikan dengan kebutuhan materi pembelajaran. Materi kali ini salah satunya mengambil tempat di pantai.

Pengambilan video yang sudah lengkap, kemudian dilanjutkan dengan proses editing menggunakan komputer jinjing dan perangkat lunak pengeditan video yang umum digunakan banyak orang.

Setelah melalui pengambilan gambar dan proses editing yang dilakukan sendiri, langkah selanjutnya, mempublikasikannya melalui media sosial (YouTube). Ini dilakukan agar memudahkan para siswa mempelajarinya dan bisa mengulanginya ketika hendak belajar kembali.

Seperti itulah aktivitas seorang guru SMPN 17 Kendari, Suhardin dalam mempersiapkan materi pembelajaran di masa pandemi COVID-19, semenjak pembelajaran dilakukan dari rumah secara daring atau online.

Perubahan perilaku atau kebiasaan belajar mengajar yang sebelumnya tatap muka, kini harus belajar secara online dari rumah agar para siswa dan guru tetap sehat, tidak terpapar COVID-19.

Tentunya, perubahan kebiasaan ini memacu kreativitas para guru agar bisa mengajar dan memberikan pemahaman yang baik pada para siswa. Selama pandemi banyak hal yang berubah dan menuntut orang semakin kreatif, termasuk guru dalam menyesuaikan diri dengan proses belajar mengajar dari rumah secara online.

Melakukan survei awal merupakan hal pertama yang dilakukan untuk memudahkan memahami kondisi siswa dan metode atau model pembelajaran yang akan digunakan.

Tingkat penguasaan teknologi dan sarana yang dimiliki orang tua maupun siswa merupakan pertimbangan mendasar agar pembelajaran lebih efektif. Kompetensi minimal guru dalam memanfaatkan teknologi komunikasi, juga menjadi hal yang penting dalam pembelajaran.

Memanfaatkan fasilitas google form salah satu fasilitas yang bisa digunakan untuk melakukan survei. Setelah informasi telah didapatkan, maka penggunaan aplikasi yang sesuai dan metode pembelajaran yang digunakan bisa diterapkan.

“Jika mengalami kendala, situasi pembelajaran dirubah lagi. Hingga kenyamanan belajar bisa ditemukan. Mencari yang terbaik bukan berarti paling canggih, tetapi hal yang bisa dikuasai dengan sangat sederhana adalah yang paling baik digunakan. Meminimalkan masalah menjadi kuncinya. Inilah mengapa WhatsApp menjadi sarana utama menjalin pembelajaran yang dianggap lebih efektif," jelasnya, Jumat (25/12/2020) kemarin.

Selain belajar sendiri serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman, juara satu lomba inovasi pembelajaran guru SMP tingkat nasional bidang SORAK tahun 2018 ini, terus belajar termasuk dari sang anak yang duduk di bangku SMA dan perguruan tinggi terkait cara menggunakan teknologi kekinian.

Baca juga: Rektor Unsultra Bekali Mahasiswa KKN Tematik

Menurut dia, tak perlu malu belajar dengan mereka, karena memang mereka lebih banyak paham dengan teknologi di masa kini, berbeda dengan zamannya yang masih menggunakan mesin ketik.

"Belajar tak melulu dari orang tua ke anak, ini mungkin saatnya kita yang belajar dari anak karena sudah zamannya mereka, dulu pertama kali menggunakan aplikasi zoom saya belajar dari mereka, tapi setelah sering digunakan dan juga belajar Alhamdulillah sudah bisa menyesuaikan,” kata ayah dua anak ini.

Dengan kreativitas tinggi banyak hal yang bisa didapatkan, di masa pandemi ini Suhardin terus berkreasi yaitu salah satunya mengikuti lomba sayembara video pendek pembelajaran yang diselenggarakan Direktorat GTK Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Video pendek tentang pola penyebaran tanaman di muka bumi untuk kelas 9 semester satu itu, bersaing dengan 1491 video dari seluruh Indonesia. Alhasil, guru IPA ini terpilih menjadi yang terbaik.

“Serasa tidak percaya konten video saya dilike, dikoment dan dishare banyak orang. Banyak diantara mereka yang tidak saya kenal, namun mereka senang menonton videonya. Senang mengetahui masuk 21 besar untuk babak final, sesi wawancara kemudian menjadi penentu video terbaik. Akhirnya konten sederhana ini bisa menjadi yang terbaik menurut penilaian juri,” jelasnya.

Sebenarnya seorang guru dalam mengajar memiliki metode pembelajaran yang variatif. Namun kondisinya saat ini sangat berbeda. Alur pembelajaran disesuaikan walaupun teknik pembelajaran selalu berubah-ubah, namun konteks 5 M yakni memanusiakan hubungan, Memahami konsep, membangun keberlanjutan, memilih tantangan dan memberdayakan konteks, diupayakan tidak hilang. Inilah langkah yang sering dilakukan.

Untuk memberikan pemahaman yang baik pada para siswa dalam proses belajar mengajar secara online, penerima tanda kehormatan Satya Lencana Pendidikan dari Presiden RI kategori guru berprestasi tahun 2019 ini punya caranya.

Di awal pembelajaran siswa diminta mengamati video maupun gambar sebagai umpan balik dalam memotivasi. Gambar maupun link YouTube buatan guru dapat dikirim melalui WhatsApp. Siswa diminta untuk memberikan komentar tentang apa yang diamati. Sebait paragraf sudah cukup untuk melihat kemampuan dasar mereka.

Kesempatan berikutnya, memberikan sedikit ruang untuk mengungkapkan hal yang susah dipahami dalam sajian awal pembelajaran itu. Tanya jawab dapat dilakukan melalui grup kelas yang telah dibuat. Kerangka kegiatan pembelajaran bisa diungkapkan dalam tahap ini. Tujuannya agar siswa dapat mengerti prosedur yang akan dilewati.

“Bahan bacaan ataupun lembar kerja disajikan dalam bentuk file, alamat akses ataupun foto scan langsung. Saya mencoba menyajikannya melalui blog buatan guru,” katanya.

Permasalahan diberikan dalam bentuk lembar kerja. Penyelesaiannya dengan waktu yang telah ditentukan. Bimbingan tetap dilakukan selama proses pengerjaan berlangsung. Tentunya melalui tanya jawab.

Baca juga: Wakil Menteri Agama Resmikan Lab Terpadu IAIN Kendari

Mereka pun bisa berdiskusi antar kawan dalam penyelesaian masalah. Kontak pribadi ataupun melalui group kelas. Bisa jadi jawaban mereka memiliki kemiripan namun tetap menjaga originalitasnya.

Ada evaluasi yang dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa. Paling banyak lima nomor soal pilihan ganda diberikan dalam aplikasi evaluasi. Soal yang terlihat sulit akan dibahas jika masih memiliki waktu luang.

Beberapa kesempatan diberikan untuk menyampaikan kesulitan belajar maupun tanggapan orang tua tentang pembelajaran yang dilakukan ini untuk perbaikan kegiatan berikutnya.

“Hasil belajar diumumkan, baik pengetahuan maupun keterampilan. Kriteria penilaian disampaikan sebelum belajar, agar siswa tau apa yang akan dinilai. Hal ini untuk menjaga semangat siswa dalam belajar,” ungkapnya.

Selain memastikan proses belajar mengajar berjalan dengan baik, dalam proses belajar online para guru juga dituntut bekerja ekstra dan lebih kreatif, seperti membuat materi yang menarik baik dalam bentuk video, ringkasan materi dalam blog pembelajaran, rencana pembelajaran, alat evaluasi dan aplikasi yang akan digunakan. Tetap menanamkan karakter dalam pembelajaran (jujur, bertangungjawab, disipilin, kerjasama, sopan santun dalam bertutur maupun saling membantu), melakukan kontak dengan orang tua jika terdapat permasalahan kegiatan pembelajaran siswa.

“Berkomunikasi dengan orang tua, ini sangat penting karena berbagai masalah kadang timbul yang tidak diketahui orang tua, sehingga komunikasi harus tetap intens dilakukan,” ujar juara 2 lomba keberhasilan guru SMP tingkat Nasional Bidang MIPA tahun 2011 ini.

Menyampaikan hasil pembelajaran setiap pertemuan, membuat laporan kegiatan pembelajaran di setiap pekan untuk sekolah dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari dan merancang kegiatan literasi pembelajaran melalui pembuatan testimoni pembelajaran di akhir kompetensi yang diselesaikan.

Selama pembelajaran dari rumah, banyak hal yang telah dia dapatkan termasuk sejumlah tantangan yang dihadapi siswa dan orang tua, termasuk para guru dalam melakukan proses belajar online, seperti adanya anak yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, semangat anak mengikuti pembelajaran yang selalu berubah-ubah, ada siswa yang turut membantu orang tua dalam mencari nafkah.

“Kemampuan handphone peserta didik. Ada keluarga yang memiliki 4 orang anak yang menggunakan satu handphone, kadang juga respon orang tua yang kurang dalam pembelajaran,” ucapnya.

Hal lain yang menjadi kendala ialah, koneksi internet yang tidak stabil, kendala penguasaan teknologi dan komunikasi digital baik guru maupun orang tua dan bimbingan yang minim dalam kegiatan proyek maupun pembuatan produk secara mandiri.

Excellent teacher and principals t of MOEC Republik Indonesia for training program in China tahun 2019 ini mengaku, masih terus menyesuaikan diri dengan proses belajar dari rumah karena pengetahuan dan teknologi terus berkembang. (B)

Reporter: Sumarlin

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga