Harga Nilam di Sultra Terjun Bebas, BPS Ungkap Faktor Penyebab dan Harga Terkini

R. Anugrah, telisik indonesia
Rabu, 13 Agustus 2025
0 dilihat
Harga Nilam di Sultra Terjun Bebas, BPS Ungkap Faktor Penyebab dan Harga Terkini
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara ungkap harga minyak nilam terkini dan faktor penyebab terjadinya penurunan harga. Foto: R. Anugrah/Telisik

" Harga jual nilam di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan tajam sejak akhir 2024 hingga pertengahan 2025 "

KENDARI, TELISIK.ID - Harga jual nilam di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan tajam sejak akhir 2024 hingga pertengahan 2025.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra mencatat, tren penurunan ini terjadi setelah komoditas tersebut sempat booming dan menyaingi komoditas perkebunan lain karena tingginya harga di pasar.

Ketua Tim Statistik Harga BPS Sultra, Muhammad Amin, mengatakan harga minyak nilam mencapai puncaknya di angka Rp 2,2 juta per kilogram (kg) pada September hingga Oktober 2024.

Baca Juga: Informa Kendari Hadirkan Furniture Standar Eropa, Tawarkan Cashback dan Diskon hingga 50 Persen

Namun, harga itu tak bertahan lama. Memasuki November 2024, minyak nilam turun menjadi Rp 1,8 juta/kg.

Penurunan berlanjut pada Januari 2025 hingga ke level Rp 1,5 juta/kg, dan terus merosot hingga Juli 2025 ini bertahan di kisaran Rp 775 ribu/kg.

“Naik turunnya harga jual nilam bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Nilam adalah komoditas yang pasarnya sangat dipengaruhi luar negeri, namun kita tidak tahu apakah ini murni permainan harga global atau justru ulah pedagang lokal,” kata Amin di BPS Sultra, Rabu (13/8/2025).

Baca Juga: JKS Pastikan Warga Sultra Dilayani di Rumah Sakit Meski Tanpa JKN

Amin menjelaskan, kualitas produksi atau keaslian minyak nilam dapat pula memengaruhi harga. Selain itu, hukum permintaan dan penawaran juga berperan besar.

“Setelah nilam booming, persediaan minyak di produsen menjadi melimpah. Saat penawaran tinggi tapi permintaan rendah, harga otomatis ditekan. Pedagang bisa memanfaatkan situasi ini untuk menurunkan harga, sementara produsen tetap harus menjual meskipun harga murah,” jelasnya.

Minyak nilam umumnya digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik dan parfum. Meski harganya tengah terpuruk, nilam masih menjadi salah satu komoditas ekspor penting Sulawesi Tenggara yang potensinya dinilai tetap menjanjikan. (C)

Penulis: R. Anugrah

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga