Indonesia Masuk Ranking 34 dari 188 Negara Terpapar COVID-19

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Sabtu, 06 Juni 2020
0 dilihat
Indonesia Masuk Ranking 34 dari 188 Negara Terpapar COVID-19
Hingga saat ini, sudah 188 negara yang terpapar COVID-19. Indonesia, versi Johns Hopkins University Medicine, tercatat menangani 28.818 kasus. Foto: IDX channel

" Riset ini menggunakan metode kualitatif. Yakni studi data sekunder periode. Ada tiga sumber data yang kami gunakan. Yaitu Data Gugus Tugas, Data Worldometer, dan WHO (World Health Organization). "

KENDARI, TELISIK.ID - Berdasarkan data statistik Johns Hopkins University Medicine, Indonesia berada di urutan ke-34 kasus sebaran COVID-19 secara global.

Hingga saat ini, sudah 188 negara yang terpapar COVID-19. Indonesia, versi Johns Hopkins University Medicine, tercatat menangani 28.818 kasus.

Angka tersebut turut menyumbang 0,43 persen dari total kasus secara global sebanyak 6.589.090 positif COVID-19.

Sementara, untuk angka kematian mencapai 1.721 jiwa atau setara 0,44 persen dari angka kematian secara global 388.499 jiwa.

Dengan jumlah kematian tersebut, Indonesia berada di urutan ke-22 terbanyak dari keseluruhan negara yang terpapar virus Corona.

Sedangkan untuk angka pasien yang sembuh, Indonesia tercatat pada urutan ke-44 dunia dengan total 8.892 orang. Jumlah ini setara dengan 0,31 persen dari angka kesembuhan secara global. Yakni 2.850.411 jiwa.

Baca juga: Penyebab Tagihan Rekening Listrik Juni Naik

Amerika Serikat merupakan negara dengan kasus positif terbanyak di dunia, Jumlahnya mencapai 1.867.620 kasus. Kemudian disusul Brazil dengan 584.016 kasus.

Selanjutnya, Rusia 440.538 kasus, Inggris 283.079 kasus dan Spanyol sebanyak 240.660 kasus.

Untuk tingkat kematian tertinggi dan jumlah pasien sembuh terbanyak, urutan pertama masih Amerika Serikat. Yakni 107.979 kematian dan 485.002 pasien sembuh.

Sementara itu, Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar menyatakan, ada enam strategi menghadapi era normal baru. Dengan tahapan ini diharapkan membuat Indonesia akan lebih sehat secara kesehatan maupun ekonomi.

“Riset ini menggunakan metode kualitatif. Yakni studi data sekunder periode. Ada tiga sumber data yang kami gunakan. Yaitu Data Gugus Tugas, Data Worldometer, dan WHO (World Health Organization),” kata Rully di Jakarta, dikutip dari fin.co.id, Jumat (5/6/2020).

Pertama, tingkat pembatasan sosial diturunkan ke level RT/RW atau skala yang lebih kecil.

Baca juga: Dinsos Konawe Bagikan Paket Sembako ke Penyandang Disabilitas

Ke dua, area atau klaster bisa buka tutup sesuai perkembangan kasus. Pembatasan sosial berskala kecil di level RT/RW, desa atau klaster dapat dibuka jika kasus di wilayahnya telah menurun.    

Ke tiga, keterlibatan aktif pemimpin masyarakat. Menurutnya, semua pemimpin masyarakat di berbagai sektor harus terlibat aktif mengedukasi, menerapkan dan mengawal penerapan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing.

Hingga Jumat (5/6/2020), tercatat enam provinsi tidak mengalami penambahan pasien. Ke enam provinsi itu adalah Aceh, Bengkulu, Riau, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, ada provinsi lain yang jumlahnya terus meningkat.

Di luar enam provinsi tersebut, masih ada 19 provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 kurang dari 10 dalam sehari. Paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan 141 kasus baru. Kemudian, DKI Jakarta 76 kasus baru.

Penambahan juga terjadi di Kalimantan Selatan 71 kasus baru, Jawa Tengah 58 kasus baru, dan Sulawesi Selatan sebanyak 54 kasus baru.

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Sumarlin

Baca Juga