Fakta-fakta Helikopter yang Jatuh Menewaskan TNI Yonif 725/Woroagi

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Minggu, 16 Februari 2020
0 dilihat
Fakta-fakta Helikopter yang Jatuh Menewaskan TNI Yonif 725/Woroagi
Helikopter yang jatuh, tampak hancur. Foto : Internet

" Pangdam XVII Cenderawasih telah memerintahkan satuan TNI kewilayahan terdekat untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan dari masyarakat Distrik Oksop guna memastikan kebenaran informasi tersebut. "

KENDARI, TELISIK.ID - Helikopter dengan merek, MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak 18 Juni 2019 akhirnya ditemukan.

Keberadaan bangkai helikopter itu, diketahui setelah adanya unggahan sebuah foto netizen viral di internet, pada Selasa (4/2/2020).

Setelah dilakukan pencarian di lokasi sesuai petunjuk dalam foto tersebut, helikopter MI-17 akhirnya ditemukan oleh petugas dengan kondisi sudah hancur.

Baca Juga : Butuh Biaya Berobat untuk Ibunya, Pemuda Tawarkan Ginjalnya

Mendapat petunjuk tersebut, Kodam XVII/ Cenderawasih langsung menerjunkan tim untuk melakukan penelusuran.

Berikut fakta-faktanya :

1. Helikopter angkut 12 penumpang 

Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak Jumat 28 Juni 2019 itu diketahui membawa 12 penumpang.

Helikopter tersebut sebelumnya terbang ke distrik Okbibab akan lanjut di distrik Oksibil untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit di pos perbatasan RI-PNG.

Terdiri dari 7 kru dan 5 anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 725/WRG.

Adapun identitas tujuh kru helikopter adalah Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Ahwar (copilot), Kapten CPN Bambang, Serka Suriatna, Pratu Asharul, Praka Dwi Pur, dan Serda Dita Ilham.

Sedangkan lima anggota Pamtas Yonif 725/WRG yakni, Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.

2. Lokasi jatuhnya heli di tempat sakral

Mengetahui keberadaan helikopter MI-17, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab akan melakukan proses evakuasi. Hanya saja, proses evakuasi perlu dipersiapkan secara matang.

Sebab, lokasi jatuhnya heli berada di tebing cukup curam atau dengan sudut hampir 90 derajat.

Selain itu, dalam melakukan proses evakuasi tersebut pihaknya akan meminta izin kepada masyarakat sekitar.

Hal itu karena lokasi jatuhnya helikopter itu selama ini dianggap sebagai tempat yang sakral.

3. Pertama Kali di Ketahui Pesawat Jatuh dari Unggahan Foto di Internet

Setelah mengalami hilang kontak sejak Juni 2019, petugas yang melakukan pencarian heli tersebut tidak juga menemukan kabar.

Hingga akhirnya pada Selasa (4/2/2020), foto bangkai heli tersebut beredar di dunia maya dan media sosial.

Mengetahui kabar tersebut, Kodam XVII/ Cenderawasih langsung menerjunkan tim untuk melakukan penelusuran ke Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, untuk memastikan kebenaran foto.


"Pangdam XVII Cenderawasih telah memerintahkan satuan TNI kewilayahan terdekat untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan dari masyarakat Distrik Oksop guna memastikan kebenaran informasi tersebut," kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi seperti dikutip dari keterangan pers, Selasa (4/2/2020) malam.

Baca Juga : Bangunan Modern, Fasilitas Mirip Puskesmas

4. Bangkai helikopter ditemukan 

Setelah dilakukan pencarian, akhirnya Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak Jumat 28 Juni 2019 berhasil ditemukan.

Bangkai heli itu saat ini berada di Pegunungan Bintang.

"Heli MI-17 Penerbad No Reg HA 5138 telah ditemukan di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang," ujar Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab melalui keterangan tertulis, Senin (10/2/2020).

5. 12 Jasad TNI Ditemukan di Antara Puing Helikopter Jatuh

Terbaru Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf TNI Jonathan Binsar Sianipar mengabarkan, tim evakuasi telah berhasil mencapai lokasi puing-puing Heli MI-17 Penerbad No Reg HA 5138, pada Jumat (14/2/2020), sekitar pukul 12.30 WIT.

Tim evakuasi dari Yonif 751 Raider tiba di lokasi puing setelah berjalan mendaki selama lebih kurang 5 jam dari base camp yang didirikan sejak Kamis kemarin.

Sebelumnya, para personel evakuasi diturunkan dengan menggunakan tali dari heli angkut personel.

Tim juga telah berhasil menemukan 12 jenazah korban yang seluruhnya berada di sekitar lokasi kepingan badan helikopter.

"Identitas 9 jenazah bisa kita kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan," kata Binsar

Sedangkan 3 jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," kata Binsar melalui keterangan tertulis, Jumat siang.

Mengingat kondisi cuaca dan medan yang sangat ekstrem, tim belum bisa melakukan evakuasi jenazah pada Jumat sore. Menurut rencana, proses evakuasi jenazah akan dilakukan pada Sabtu besok.

6. 11 Senjata TNI AD Hilang

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal Herman Asaribab, mengatakan 11 senjata api yang dibawa awak dan penumpang helikopter Heli MI-17 tidak ditemukan tim yang mengevakuasi helikopter ini di kawasan Pegunungan Mandala, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Memang benar dari laporan yang diterima terungkap senjata api yang dibawa korban tidak ditemukan," kata Asaribab, di Jayapura, Sabtu ( 15/2/2020 ).

Dari laporan itu, kata dia, ada 11 senjata organik TNI AD yang kemungkinan dibawa masyarakat yang berburu. “Kami akan melakukan pendekatan agar ke 11 pucuk senjata api itu segera dikembalikan,” kata dia, dikutip dari laman tempo.co.

Adapun senjata api milik TNI AD yang hilang itu diantaranya tujuh jenis senapan serbu SS-1, tiga pistol, dan satu pelontar granat alias GLM.

7. Hilang selama 8 Bulan

Puing-puing heli MI-17 Penerbad No Reg HA 5138 yang hilang pada 28 Juni 2019 di Pegunungan Papua, akhirnya ditemukan. Pada Jumat (14/2/2020) pukul 12.30 WIT, tim evakuasi berhasil menuju lokasi puing dan menemukan 12 jenazah.

"Tim evakuasi dari Yonif 751 Raider tiba di lokasi puing setelah berjalan mendaki selama kurang lebih lima jam dari base camp yang dirikan sejak kemarin," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, dalam keterangan tertulis.

Baca Juga : Kambing Hitam Banjir

Sebelumnya, tim evakuasi lebih dulu diturunkan dengan menggunakan tali dari heli angkut personel di base camp. Puing sebenarnya lebih dulu ditemukan pada 10 Februari lalu di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang. Namun tim evakuasi tak bisa langsung ke sana karena sulitnya medan.

Danrem 172/PVY Kolonel Inf Binsar Sianipar mengatakan pihaknya menemukan 12 jenazah korban yang seluruhnya berada di sekitar lokasi kepingan body pesawat.

Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Sumarlin

Baca Juga