Ingin Jadi Tuan Rumah PON 2028, KONI NTT Minta Dukungan Gubernur Jawa Barat
Berto Davids, telisik indonesia
Kamis, 03 Februari 2022
0 dilihat
Salah satu stadion terbaik di NTT tepatnya di Kabupaten Ende. Foto: Ist.
" Pertemuan Ketua KONI NTT dan Gubernur Jabar itu untuk meminta dukungan agar NTT bisa menjadi tuan rumah PON "
KUPANG, TELISIK.ID - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) rupanya serius ingin menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 mendatang.
Hal itu terlihat saat Ketua Umum KONI NTT, Josef A. Nae Soi menemui Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil beberapa hari lalu.
Pertemuan Ketua KONI NTT dan Gubernur Jabar itu untuk meminta dukungan agar NTT bisa menjadi tuan rumah PON.
"Direncanakan PON XXII tahun 2028 adalah PON Nusa Tenggara. Mohon dukungan dari Gubernur Jawa Barat karena NTT adalah sunda kecil, untuk itu diharapkan dukungan dari sunda besar untuk sunda kecil karena voting pemilihan tuan rumah PON XXII akan dilaksanakan bulan April nanti," kata Josef Nae Soi dalam keterangannya yang diterima Telisik.id, Rabu (2/2/2022) malam.
Menanggapi tawaran Josef Nae Soi tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan secara prinsip, Provinsi Jawa Barat siap mendukung.
"Seribu persen, Jabar siap dukung dan bantu lobi ke provinsi lain untuk mendukung PON Nusa Tenggara. Kita harus upayakan tidak melalui voting, melalui musyawarah mufakat saja. Saya mendukung PON Nusa Tenggara karena saya mencintai tanah Nusa Tenggara," tanggap Ridwan Kamil seperti dikutip dalam keterangannya.
Menurut Ridwan Kamil, di Jabar olahraganya cukup berkembang karena ada sport science, ada fakultas sport science.
Baca Juga: Ini Nama 29 Pemain Dipanggil Shin Tae-young Untuk Persiapan Piala AFF U-23 Kamboja
Ia berharap NTT bisa bangun sport science atau datang belajar di Jabar.
"Keberhasilan olah raga di Jawa Barat kami terus mencari dan menata sumber atlet dalam by name by address. Seluruh fasilitas yang tersedia tidak didapat dari pemerintah saja, tapi melibatkan semua pihak," ungkap Ketua Umum KONI Jawa Barat, Ahmad Saefudin.
Menurut Ahmad Sefudin, KONI Jabar melihat yang tidak dilihat KONI lain yaitu sentuhan kepada para atlet. Banyak atlet yang tidak disentuh. Sentuhan kebanyakan hanya sampai di pengurus padahal komponen utamanya adalah latihan, makanan dan kesehatan.
Baca Juga: Di Tangan Shin Tae-yong, Menpora: Masa Depan Timnas Indonesia Lebih Baik
"Atlet harus bisa dibiayai menjadi sarjana. Harus ada digitalisasi data atlet serta yang mesti menjadi pemahaman bersama yaitu olahraga bukan hanya prestasi tapi juga bisnis, ekonomi, UMKM," ungkap Ahmad Saefudin. (C)
Reporter: Berto Davids
Editor: Haerani Hambali