Insentif Nakes COVID-19 di Kendari Dibayar Hari Ini, Cek Rp 780 Juta Sudah Ditandatangani
Musdar, telisik indonesia
Rabu, 23 Juni 2021
0 dilihat
Gedung perawatan pasien COVID-19 RSUD Kota Kendari. Foto: Musdar/Telisik
" Tunggakan insentif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien COVID-19 di RSUD Kota Kendari mulai dibayarkan hari ini. "
KENDARI, TELISIK.ID - Tunggakan insentif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien COVID-19 di RSUD Kota Kendari mulai dibayarkan hari ini, Rabu (23/6/2021).
Direktur RSUD Kota Kendari, dr Sukirman bahkan sudah menandatangani cek senilai sekira Rp 780 juta untuk membayar instensif bulan September 2020.
Diketahui, instensif nakes yang belum terbayarkan sejak September 2020 hingga Juni 2021.
"Insentif hari ini dibayarkan mulai September, saya sendiri sudah tandatangani ceknya Rp 780 sekian juta untuk pembayaran insentif nakes di RS," kata dr Sukirman.
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor 113 tahun 2021, besaran insentif yang diberikan untuk tenaga kesehatan, yaitu dokter spesialis Rp 15 juta, peserta PPDS Rp 12,5 juta, dokter dan dokter gigi Rp 10 juta, perawat dan bidan Rp 7,5 juta dan tenaga kesehatan lainnya Rp 5 juta.
Baca juga: Kepala Bappeda Sultra Positif COVID-19, 7 Staf Lebih Dulu Terinfeksi
Baca juga: 30 Pasien COVID-19 Dirawat di RSUD Kendari, Semua Belum Pernah Vaksin
Sementara untuk tunggakan Oktober 2020 hingga sekarang, dr Sukirman mengungkapkan nakes untuk tidak perlu khawatir karena dana untuk pembayarannya sudah disiapkan.
"Selanjutnya dalam proses, dananya sudah ada," lanjutnya.
Dr Sukirman berharap, dengan insentif yang mulai dibayarkan ini dapat menjadi motivasi untuk nakes yang berada di garda terdepan menangani COVID-19.
"Jadi sebagai motivasi sedikit untuk teman-teman yang di garda terdepan menangani langsung, per hari ini sudah dibayarkan," tandasnya.
Diketahui, sebelum ada informasi tunggakan insensif akan dibayarkan, ada kehawatiran nakes akan mogok bekerja di tengah kembali meningkatnya angka pasien yang tertular COVID-19.
"Ini membuat nakes khawatir, apalagi saat ini kasus COVID-19 kembali meningkat, ditambah lagi insentif hingga saat ini belum dibayarkan. Karena mereka nakes ini rata-rata sukarelawan. Kalau di antara mereka mogok bekerja siapa lagi yang melayani pasien COVID-19" kata dr Sukirman beberapa waktu lalu. (B)
Reporter: Musdar
Editor: Haerani Hambali