Jadi Pembicara Internasional di PNLG Forum, Bupati Muna Beber Pelestarian Ekosistem Laut dan Kombinasi Potensi Daerah

Sunaryo, telisik indonesia
Selasa, 16 September 2025
0 dilihat
Jadi Pembicara Internasional di PNLG Forum, Bupati Muna Beber Pelestarian Ekosistem Laut dan Kombinasi Potensi Daerah
Bupati Muna, Bachrun Labuta, saat tampil sebagai narasumbet di PNLG Forum 2025 di Jakarta, Selasa (16/9/2025). Foto: Ist.

" Bupati Muna, Bachrun Labuta kembali dipercaya sebagai narasumber di kegiatan Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) Forum 2025 yang diselenggarakan di Jakarta "

MUNA, TELISIK.ID - Bupati Muna, Bachrun Labuta kembali dipercaya sebagai narasumber di kegiatan Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) Forum 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Kegiatan itu tindaklanjut dari Konferensi Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadakan di Nice, Prancis, pada 6-15 Juni 2025 lalu yang membahas tentang pengelolaan sumber daya laut dan kelestarian ekosistim. Saat itu Bachrun juga tampil sebagai salah satu narasumber.

Di PNLG Forum, Bachrun mengingatkan pentingnya perikanan berkelanjutan dan konservasi ekosistem laut. Ia mengatakan, kepemimpinan lokal memegang peranan krusial dalam pengelolaan sumber daya luat dan kelestarian ekosistem.

“Peran aktif pemerintah daerah, pemangku kepentingan lokal, dan masyarakat pesisir, dapat memastikan bahwa praktik perikanan tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan secara lingkungan dan sosial,” ujar Bachrun.

Baca Juga: Wabup Muna Puji Pelayanan dan Penegakan Hukum Kejari

Ia mengaku telah melakukan langkah-langkah strategis dengan mengumpulkan para kepala desa di wilayah pesisir dan mengajak mereka sebagai garda terdepan sebagai penyelamat pesisir dengan memanfaatkan dana desa.

Bachrun menyebut Kabupaten Muna sebagai kepulauan yang tidak memiliki tambang seperti daerah-daerah lainnya di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang alamnya telah banyak dirusak.

Muna hanya memiliki tanah kapur yang cocok untuk pertanian, perikanan, dan peternakan. Potensi ini kemudian dikombinasikan di daratan pesisir untuk pengembangan pertanian dan kelautan.

Menurut Bachrun, bila daratan tidak cocok dengan pertanian, maka akan dikombinasikan dengan peternakan melalui pemeliharaan ayam dan sapi.

"Di pesisir pantai, rumput laut akan kita kombinasikan dengan limbah jagung untuk pakan ternak," beber Bachrun, yang juga Ketua Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kabupaten Muna.

Bachrun menegaskan bahwa Pemkab Muna memiliki komitmen yang sejalan dengan kebijakan nasional Ekonomi Biru. Fokus utamanya pada konservasi 30 persen wilayah laut (30x45) melalui konservasi inklusif.

Bekerja sama dengan Rare dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara, saat ini Pemkab Muna telah aktif menerapkan model konservasi berbasis masyarakat selama lebih dari lima tahun, mencakup 41.633 hektare di 25 desa pesisir, dan menjangkau sekitar 8.772 masyarakat pesisir.

Baca Juga: Pemkab Muna Daftarkan Kades dan Perangkatnya Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, DPMD Pastikan BPD Menyusul

"Kita memperkuat ketahanan masyarakat pesisir terhadap dampak perubahan iklim melalui promosi mata pencaharian alternatif, seperti akuakultur dan mendorong produksi pakan buatan sendiri menggunakan produk sampingan pertanian lokal," pungkasnya.

Sekadar diketahui, PNLG merupakan jejaring pemerintah lokal di Asia Timur yang berkomitmen pada pengelolaan pesisir dan laut berkelanjutan.

Forum ini menjadi ajang berbagi praktik terbaik, memperkuat kolaborasi, serta mendorong aksi nyata di tingkat lokal menghadapi tantangan global.

PNLG Forum 2025 menghadirkan 200 peserta dari 24 kota di 9 negara, termasuk kementerian, pakar kelautan, akademisi, dunia usaha, serta organisasi masyarakat sipil dari kawasan Asia Timur. (C)

Penulis: Sunaryo

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga