Jawa-Bali Jadi Pusat Penularan Omicron di Indonesia
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 25 Januari 2022
0 dilihat
Ilustrasi virus Omicron. Foto: Repro iStockphoto
" Karena Jawa-Bali merupakan episenter COVID-19 Omicron, maka vaksinasi dosis kedua untuk lansia harus terus dikejar "
JAKARTA, TELISIK.ID - Wilayah Jawa-Bali menjadi pusat penularan varian Omicron. Sebagian kasus terjadi di wilayah Jabodetabek.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Safrizal, dikutip dari sindonews.com, Selasa (25/1/2022).
Olehnya itu, Safrizal meminta agar pemerintah daerah melakukan akselerasi vaksinasi booster di kabupaten/kota dengan tingkat capaian vaksinasi yang sudah tinggi.
Karena Jawa-Bali merupakan episenter COVID-19 Omicron, kata dia, maka vaksinasi dosis kedua untuk lansia harus terus dikejar.
Ia mengharapkan Pemda serta jajaran Forkopimda untuk terus mengejar vaksinasi dosis 2 untuk umum dan lansia mencapai 70%.
"Begitu pula halnya dengan vaksinasi anak mengingat PTM sudah dilakukan 100%,” katanya.
Safrizal juga meminta agar deteksi dini dapat ditingkatkan. Di antaranya dengan penguatan pelacakan kontak erat dan pengetatan di pintu masuk kedatangan.
“Deteksi dapat ditingkatkan dengan tes epidemiologi versus tes screening, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, surveilans genomik di daerah berpotensi lonjakan kasus, serta penguatan surveilans di pintu masuk negara,” katanya.
Baca Juga: Gelombang Omicron, WHO: Dunia Hadapi Titik Krisis Pandemi COVID-19
Mengutip cnbcindonesia.com, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, varian Omicron diyakini berkembang 70 kali lebih cepat dari versi asli corona dan varian Delta dalam 24 jam.
Mayoritas penderita COVID-19 varian Omicron terbukti mengalami gejala batuk, mudah lelah, dan pilek atau hidung tersumbat.
Baca Juga: Warna Pelat Nomor Kendaraan Pribadi Berganti Jadi Putih
Fakta tersebut diketahui berdasarkan laporan mingguan yang dirilis Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) bertajuk 'Morbidity and Mortality Weekly Report. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali