Jutaan Ibu Hamil Akibat Lockdown
Muhamad Surya Putra, telisik indonesia
Sabtu, 02 Mei 2020
0 dilihat
Ibu Hamil Foto: repro kompas.com
" Data baru ini menunjukkan dampak yang segera menimpa perempuan (dewasa) dan anak di seluruh dunia. "
KENDARI, TELISIK.ID - Badan PBB untuk Dana Kependudukan (UNFPA) dan mitranya memprediksi akan ada 7 juta kasus kehamilan tidak dikehendaki dalam 6 bulan ke depan selama pandemi virus COVID-19.
Hal ini terjadi akan akibat lockdown yang diterapkan di sejumlah negara di dunia sehingga para wanita kesulitan mengakses layanan Keluarga Berencana (KB).
Selain itu juga mayoritas wanita juga urung melakukan tindakan medis KB, lantaran takut tertular COVID-19.
“Data baru ini menunjukkan dampak yang segera menimpa perempuan (dewasa) dan anak di seluruh dunia,” kata Direktur Eksekutif UNFPA, Natalia Kanem, seperti dilansir tempo.co, Kamis (30/4/2020).
Secara global, ada sekitar 450 juta wanita di 114 negara berpendapatan rendah dan menengah menggunakan alat kontrasepsi.
Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di Kota Kendari Jadi 31 Kasus, Dua Tambahan Baru
Oleh sebab itu, Natalia mengatakan kalau jutaan perempuan di dunia akan berisiko tak bisa merencanakan KB maupun melindungi tubuh dari kesehatan akibat pandemi virus Corona ini.
Bahkan jika layanan kesehatan masih mengalami gangguan dan lockdown berlanjut selama 6 bulan, akan ada sekitar 47 juta perempuan di 114 negara tersebut berpotensi tidak bisa mendapat mengakses alat kontrasepsi modern.
Tak hanya kasus kehamilan, kekerasan berbasis gender dan praktik membahayakan lainnya juga diprediksi melonjak sampai jutaan kasus.
Diperkirakan ada 31 juta kasus tambahan kekerasan berbasis gender dalam 6 bulan.
Sementara untuk praktik pernikahan anak, UNPFA memperkirakan akan ada tambahan 13 juta kasus meski sebenarnya PBB sudah berupaya menekan praktik tersebut.
Reporter: Muh. Surya Putra
Editor: Sumarlin