Kendari Undercover: Tunggu Pelanggan, Wanita Ini Nginap di Hotel Berhari-hari
Ahmad Sadar, telisik indonesia
Minggu, 20 September 2020
0 dilihat
Wanita penjaja cinta terkadang memilih menginap di hotel berhari-hari sembari menunggu pelanggan. Foto: Repro Solopos.com
" Bagian parkiran motornya, bukan lewat lobi. Kan banyak kamarnya di samping, biasa tamu lebih suka yang di samping. "
KENDARI, TELISIK.ID - Dewi (nama disamarkan) memilih menginap di hotel berhari-hari sembari menunggu pelanggan.
"Saya masih stay disini," kata wanita berusia 32 tahun, yang dihubungi melalui sambungan teleponnya. Disini yang dia maksud adalah salah satu hotel yang ada di Kota Kendari.
Sabtu (19/9/2020) malam itu tepat pada pukul 22:43 Wita, Telisik.id mendapatkan undangan dari seorang informan yang mengaku mendapatkan nomor kontak Dewi dari aplikasi MiChat.
Telisik.id pun menyempatkan ngobrol dengan Dewi lewat telepon. Dia mengaku, pihak hotel tahu kalau dia menginap di hotel itu untuk menjalankan bisnis haram.
"Tahu to! Tidak apa-apa, yang pentingkan sudah dibayar hotelnya," ungkapnya kepada Telisik.id saat diwawancarai melalui sambungan telepon selulernya.
Dewi (32) mengatakan, hotel tersebut menyediakan fasilitas lengkap bagi pelanggan meski sewanya lebih murah.
"Iya Bang hanya Rp 200 ribu saja, itu langsung dengan kamarnya," Dewi menyebutkan tarif jasanya, sambil sesekali mengayunkan suara.
Dewi menambahkan, ia tak sendirian menjalankan bisnis ini. Dia dan beberapa wanita lain yang punya profesi sama, sering mangkal di parkiran motor bagian belakang hotel itu.
Baca juga: Kendari Undercover: Hotel Pilihan Utama Pasangan Penikmat Cinta
"Bagian parkiran motornya, bukan lewat lobi. Kan banyak kamarnya di samping, biasa tamu lebih suka yang di samping," ungkapnya.
Dewi mengungkapkan, teman-temannya sesama penjaja cinta di hotel tersebut berasal dari daerah berbeda. Dewi sendiri mengaku berasal dari daerah yang tidak jauh dari Kota Kendari.
Ditanya berapa pelanggan yang memakai jasanya setiap hari, Dewi enggan menyebutkan angka pastinya.
"Banyak juga. Tadi malam saja ada yang masuk pelanggan," ucapnya.
Pelanggan Dewi tak mengenal usia. Mulai dari yang tua hingga muda. Terkadang ia harus stay berminggu-minggu di hotel tersebut karena banyaknya pria hidung belang yang menggunakan jasanya.
"Ada pelanggan tetap juga yang sering menelpon. Tapi kebanyakan mereka sudah bekerja, karena banyak uangnya to," tutupnya.
Pemandangan seperti ini, dimana bisnis esek-esek terselubung dengan bisnis hotel, bukan hal yang baru. Pemerintah seharusnya lebih tegas, bila ingin memberantas penyakit masyarakat ini.
Reporter: Ahmad Sadar
Editor: Haerani Hambali