Kilas Balik Jendral Ahmad Yani Punya Koleksi Pedang Katana, Senjata Kehormatan dan Simbol Harga Diri Samurai Jepang

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 25 Mei 2024
0 dilihat
Kilas Balik Jendral Ahmad Yani Punya Koleksi Pedang Katana, Senjata Kehormatan dan Simbol Harga Diri Samurai Jepang
Fakta menarik antara Jendral Ahmad Yani, punya koleksi pedang Katana. Foto: Repro Pinterest/Istokcphoto

" Pahlawan Revolusi Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani ternyata memiliki pedang Samurai Jepang atau Katana yang diberikan seorang Kapten Jepang "

KENDARI, TELISIK.ID - Pahlawan Revolusi Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani ternyata memiliki pedang Samurai Jepang atau Katana yang diberikan seorang Kapten Jepang.

Katana diberikan saat sang Kapten menjadi pengawas pelatihan Ahmad Yani ketika bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA). Melansir sindonews.com, Ahmad Yani yang lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada 19 Juni 1922, dikenal sebagai sosok yang tegas dan cerdas dalam militer.

Pendidikan formalnya diawali ketika bersekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) atau sekolah setingkat SD di Bogor. Setelah itu, Ahmad Yani melanjutkan pendidikan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau setingkat SMP, lalu masuk Algemene Middelbare School (AMS) setingkat SMA pada 1938. Barulah setelah itu dia mulai mengikuti pendidikan militer di Dinas Topografi Militer.

Karier militer Ahmad Yani dimulai ketika ia mengikuti pendidikan di Dinas Topografi Militer. Mantan Panglima Angkatan Darat ini menempuh pendidikan militer di Malang, Jawa Timur selama enam bulan. Pada pertengahan tahun 1941, Sersan Cadangan Bagian Topografi Ahmad Yani ditugaskan di Bandung.

Baca Juga: Kemenhub Periksa Asri Damuna Usai Ajak Ngamar YouTuber Cantik Korea, Karirnya Terancam

Ketika Ahmad Yani menjalani pendidikan dan pelatihan militer inilah terdapat sebuah kisah dia mendapatkan pedang Samurai Jepang legendaris.

Katana ini diberikan oleh Kapten Yanagawa Moichiro sebagai pengakuan atas kompetensinya selama mengikuti pendidikan militer Heiho di Magelang, Jawa Tengah, dan bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA).

Selama masa pendidikan keras empat bulan, kemampuan Ahmad Yani memperoleh pengakuan dari Kapten Yanagawa Moichiro, yang kemudian memberikan Ahmad Yani sebuah Katana sebagai tanda kehormatan.

Sebelum menjalani pelatihan yang keras itu, Ahmad Yani dikirim ke Bogor, Jawa Barat, untuk mengikuti pendidikan militer secara lebih intensif. Mungkin karena inilah Ahmad Yani memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Sementara melansir okezone.com, menurut penuturan anak Jenderal Ahmad Yani, Amelia A Yani, dan keterangan dari Sarwo Edhie Wibowo, Jenderal Ahmad Yani memang seorang prajurit dan ahli strategi perang sejak masuk PETA di Bogor.

"Dia juga pandai main Sendai, olahraga Jepang dengan pedang Samurai. Karena pandainya itu, dia bisa lulus dengan baik dan diberi pedang (gunto) yang paling panjang," ujar Sarwo Edhie berdasarkan penuturan Amelia A Yani.

Baca Juga: Rizky Febian dan Mahalini Resmi jadi Suami Istri, Mahar Segini hingga Dapat Pesan Khusus

Gunto merupakan nama yang digunakan untuk Pedang Samurai Jepang. Pedang ini kerap digunakan oleh tentara dan Angkatan Laut Jepang setelah berakhirnya era Samurai pada tahun 1868.

Dengan diproduksinya secara massal, Gunto menjadi perlengkapan standar dalam militer baru, menggantikan pedang yang dikenakan oleh kelas Samurai selama masa feodal.

Tak heran jika pada masa penjajahan Jepang, pedang ini menjadi salah satu ciri khas yang dimiliki setiap militer Jepang.

Tahun 1962, Ahmad Yani diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Namun, pada 1 Oktober 1965, dia diculik oleh gerombolan PKI dan dibunuh. Jasadnya ditemukan di daerah Lubang Buaya dan dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga