Makin Terpuruk, Pemilik Warung Makan di Kendari Siasati Kenaikan Harga Bahan Pokok

Mardianto, telisik indonesia
Kamis, 13 Juni 2024
0 dilihat
Makin Terpuruk, Pemilik Warung Makan di Kendari Siasati Kenaikan Harga Bahan Pokok
Beberapa pembeli sedang menikmati makanannya di Rumah Makan Madura. Foto: Mardianto/Telisik

" Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, beberapa bahan pokok di Kota Kendari terus mengalami kenaikan harga, membuat para pemilik warung makan makin terpuruk "

KENDARI, TELISIK.ID - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, beberapa bahan pokok di Kota Kendari terus mengalami kenaikan harga, membuat para pemilik warung makan makin terpuruk.

Berdasarkan pantauan Telisik.id pada Rabu (12/6/2024) di dua pasar tradisional di Kota Kendari, yakni Pasar PKL dan Pasar Basah, bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di antaranya beras, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, tomat, cabai rawit dan sayur kol.

Kenaikan harga tentu memberi dampak kepada masyarakat, terutama kepada para pemilik warung makan yang membutuhkan bahan-bahan masakan dalam jumlah banyak setiap harinya.

Menurut Mas Anam (30), owner Warung Makan Madura yang beralamat di Jalan Malaka, Anduonohu, Kecamatan Poasia, mengaku pusing menghadapi kenaikan harga bahan pokok.

Terutama harga beras. Setiap warung makan pasti membutuhkan beras dalam jumlah banyak, sehingga meskipun mahal ataupun kualitasnya rendah, tetap dibeli, agar tetap bisa berjualan.

Baca Juga: Atas Restu Orang Tua, Perantau Asal Madiun Ini Buka Usaha Rumah Makan di Kendari

"Pusing juga kita kalau naik terus begini. Apalagi kita yang punya warung makan kan pasti butuh beras banyak. Sekarang ini jangankan beras yang bagus, ini malah biar beras yang jelek juga naik harganya," ujar Mas Anam, Kamis (13/6/2024).

Meski harga beras naik, dia tetap mempertahankan harganya, meskipun untungnya sedikit tidak masalah. Dia pernah mengurangi porsi nasi, malah dikomplain oleh pembeli.

"Mereka nda mau tau kalau lagi mahal sekarang bahan-bahan. Yang penting mereka makan, kenyang," tambahnya, mencurahkan unek-uneknya kepada Telisik.id, Selasa (11/6/2024).

Sementara itu menurut Dian (30) salah satu pemilik warung makan sari laut  yang terletak di Jalan Latsitarda, Kecamatan Kambu, kenaikan harga jelas mempengaruhi pendapatan usahanya. Sehingga harus mengurangi porsi dagangannya biar tetap untung. Belum lagi ia harus menggaji karyawan setiap bulan.

"Jelas kenaikan harga bahan pokok ini berpengaruh. Akhirnya kita harus kurangi porsi kita dalam sehari, kan itu pengaruh sama penghasilan kami. Belum lagi gaji karyawan tetap harus dibayar per bulan," tuturnya.

Dian mengaku tidak tega menaikkan harga atau mengurangi porsi makanan yang dijualnya. Karena umumnya pembelinya adalah mahasiswa.

Baca Juga: Rumah Makan di Kota Kendari Viral di Instagram Tak Pernah Sepi Pengunjung, Ternyata Ini Menu Andalannya

"Sebenarnya saya kasihan Mas. Tapi mau diapa, apa-apa naik. Aduh, apalagi harga kol Mas, mahal sekali. Akhirnya kita juga naikin harganya, tapi sebenarnya saya nda tega, karena kita kan pembelinya itu rata-rata mahasiswa," tambah Dian dengan nada sedih.

Dewi owner salah satu rumah makan di depan kampus UHO berharap semoga  harga bahan pokok bisa normal kembali dan tidak naik terus.

"Harapannya harga bahan pokok bisa normal kembali jangan naik terus, supaya kami penjual dan pembeli sama-sama diuntungkan. Tapi ini hampir setiap minggu naik. Jangan seperti ini terus, kasihan kami," ujar Dewi penuh harap. (A)

Penulis: Mardianto

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga