Misteri Lima Kerangka Manusia Terbaring Tak Lazim, Terkubur di Reruntuhan Istana Majapahit Bhre Wengker

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 13 Oktober 2024
0 dilihat
Misteri Lima Kerangka Manusia Terbaring Tak Lazim, Terkubur di Reruntuhan Istana Majapahit Bhre Wengker
Lima kerangka manusia yang ditemukan di reruntuhan Istana Bhre Wengker. Foto: Repro jatim.genpi.co

" Penemuan mengejutkan terjadi di Desa Kumiltir, Jatirejo, Mojokerto, ketika para peneliti melakukan ekskavasi di reruntuhan Istana Bhre Wengker. Lima kerangka manusia ditemukan terkubur dengan posisi yang tidak biasa "

MOJOKERTO, TELISIK.ID - Penemuan mengejutkan terjadi di Desa Kumiltir, Jatirejo, Mojokerto, ketika para peneliti melakukan ekskavasi di reruntuhan Istana Bhre Wengker. Lima kerangka manusia ditemukan terkubur dengan posisi yang tidak biasa.

Dalam penggalian tersebut, para ahli menemukan bahwa kelima kerangka ini dikubur tengkurap, dengan wajah menghadap ke tanah dan kedua tangan dilipat di depan dada.

Penemuan ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang latar belakang dan penyebab kematian mereka.

Tenaga Ahli Paleoantropologi dari Departemen Antropologi Fisip Unair, Delta Bayu Murti, mengungkapkan bahwa posisi penguburan kelima kerangka tersebut sangat tidak normal.

"Semuanya (dikubur) tengkurap dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Posisi kepala lurus menghadap ke bawah. Bukan sesuatu yang normal," ungkap Delta, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Minggu (13/10/2024).

Baca Juga: Viral, Nur Esa Anastasya Siswa SMP Diusir Ibu Tiri hingga Ngemis di Lampu Merah, Tak Terima Lebih Pintar dari Anak Kandung

Penemuan ini menunjukkan bahwa penguburan tersebut dilakukan dengan cara yang memiliki makna tertentu.

Kelima kerangka tersebut ditemukan di bagian timur sektor reruntuhan Istana Bhre Wengker, pada kedalaman sekitar satu meter dari permukaan tanah saat ini.

Para peneliti mencatat bahwa penguburan mereka dilakukan secara berjajar dan rapi, dari barat ke timur. Hanya satu kerangka yang ditemukan di sebelah selatan dari empat kerangka lainnya.

"Mereka dikuburnya berjajar rapi dengan niat dikubur dengan baik-baik, masih dihormati. Kalau korban perang, genosida, model kubur massal biasanya tumpukan," jelas Delta.

Penemuan kerangka manusia dengan posisi tengkurap ini mengundang perhatian karena memiliki kemiripan dengan praktik penguburan di Eropa.

Delta menambahkan bahwa konteks kubur tengkurap ini juga dapat ditemukan di berbagai budaya di Asia Tenggara, meskipun tidak banyak yang memiliki pola seperti ini.

"Konteks kubur tengkurap ada di Eropa. Kalau literasi yang diperoleh Prof Tutik, ada di sekitar Asia Tenggara, tapi tidak banyak yang seperti ini. Kemudian rata-rata tradisi kubur seperti ini konteksnya prasejarah," terangnya.

Delta juga menjelaskan bahwa penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk mengeksplorasi kemungkinan adanya hubungan antara Istana Bhre Wengker dan lima kerangka manusia ini.

Baca Juga: Tunggu Salinan Resmi MA, PT GKP Tegaskan Komitmen Patuh Hukum di Pulau Wawonii

Para peneliti berencana melakukan uji karbon-14 pada sampel tulang untuk menentukan periode waktu mereka berasal. Untuk itu, sampel tulang yang memiliki kepadatan baik dan mengandung kolagen telah diambil. Proses ini akan memberikan informasi berharga mengenai zaman di mana mereka hidup.

Sampel tulang tersebut akan dikirim ke Universitas Nasional Australia atau Universitas Nasional Tokyo untuk analisis lebih lanjut. Selain itu, peneliti juga merencanakan untuk melakukan tes DNA terhadap lima kerangka manusia tersebut.

"Tes DNA penting dilakukan untuk mengetahui lima kerangka ini mempunyai ikatan keluarga. Juga untuk melacak apakah generasi yang tinggal di sekitar sini berkaitan dengan mereka. Kalau ada yang berkoneksi dengan mereka, artinya anak turun mereka nyebar di sini," tuturnya.

Dengan adanya temuan ini, penelitian tentang sejarah dan budaya Majapahit dapat memasuki babak baru.

Penggalian yang dilakukan di reruntuhan Istana Bhre Wengker tidak hanya mengungkap fakta baru, tetapi juga menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk dipecahkan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga