Mistik: Cerita Horor Keluarga Rela Tumbalkan Anak Demi Pesugihan

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 04 September 2025
0 dilihat
Mistik: Cerita Horor Keluarga Rela Tumbalkan Anak Demi Pesugihan
Keluarga di Semarang rela tumbalkan anak demi pesugihan tuyul. Foto: Repro OkezoneNews

" Di balik kehidupan modern yang tampak wajar di sebuah perumahan Banyumanik, Kota Semarang, tersimpan kisah kelam yang sulit dipercaya "

SEMARANG, TELISIK.ID – Di balik kehidupan modern yang tampak wajar di sebuah perumahan Banyumanik, Kota Semarang, tersimpan kisah kelam yang sulit dipercaya.

Sebuah keluarga yang terdiri dari pasangan ASN dan seorang pelaut, memilih jalan mistis dengan memelihara tuyul demi meraih kekayaan instan. Yang lebih mengejutkan, sang anak menjadi tumbal dalam praktik pesugihan itu.

Cerita ini diungkapkan langsung oleh Irfan, anak angkat keluarga tersebut, yang akhirnya mengetahui rahasia besar yang selama bertahun-tahun disembunyikan orang tua angkatnya.

Melansir Suaramerdeka, Kamis (4/9/2025), menurut Irfan, semua berawal dari gaya hidup penuh gengsi dan perilaku boros orang tuanya.

“Ekonomi sulit, makan saja tidak bisa padahal ibu saya gaji banyak. Gaji buat bayar rentenir,” kata Irfan dalam sebuah podcast Youtube@RJL 5

Baca Juga: Mistik: Cerita Horor Ritual Pesugihan Kaya Raya 6 Tahun, Anak jadi Tumbal dan Rumah Ludes Terbakar

Awal Kehancuran Ekonomi

Irfan menjelaskan bahwa ibunya, seorang ASN, kerap merasa iri dengan rekan-rekan sekantor yang memiliki barang baru. Ayahnya yang bekerja sebagai pelaut justru terjerat judi dan minuman keras.

Keduanya kemudian terjebak utang rentenir yang semakin menumpuk. Setiap gajian, uang habis untuk menutup pinjaman sebelumnya.

Kondisi itu membuat mereka mencari cara cepat untuk memperbaiki ekonomi keluarga. Pada tahun 2015, setelah Irfan lulus kuliah, ibunya mengusulkan untuk mendatangi seorang paranormal di daerah Klaten.

Perjalanan ditempuh selama empat jam dari Semarang menuju desa terpencil yang penuh nuansa mistis.

Pasang Susuk di Rumah Paranormal

Di rumah sang paranormal bernama Mbah Sapto, yang terletak di tengah sawah dengan gerbang dihiasi patung ular, ibunya meminta dipasangkan susuk agar disukai atasan.

“Saya banyak utang, saya pengen atasan baik sama saya. Mau pasang susuk,” kata Irfan menirukan ucapan ibunya.

Ritual itu berlangsung lama, bahkan ibunya diminta mandi di sumur belakang hampir satu jam. Setelah selesai, ia dipasangi susuk di alis dan tulang ekor, dengan pesan pantangan tidak boleh sholat maupun mengaji.

Sang dukun juga mengingatkan agar tidak mampir ke rumah makan atau pom bensin dalam perjalanan pulang, karena khawatir energi susuk berpindah.

Sesampainya di Semarang, hasilnya sempat terlihat. Atasan ibunya tiba-tiba bersikap ramah, bahkan ada rencana promosi jabatan.

Namun kejayaan itu tidak berlangsung lama. Susuk dianggap hilang pengaruh karena ibunya sering mandi di sendang keramat. Situasi ekonomi pun kembali terpuruk.

Keputusan Memelihara Tuyul

Keterpurukan itu membuat orang tuanya kembali ke Klaten. Kali ini, mereka meminta agar dibantu memelihara tuyul. “Kalau bisa tuyul saja mbah,” pinta ibunya kepada Mbah Sapto.

Sang paranormal memperingatkan bahwa syaratnya berat, karena harus ada perjanjian dengan bangsa jin yang tidak bisa diputuskan. Namun keinginan sang ibu sudah bulat.

Setelah ritual dilakukan, tanda-tanda aneh mulai muncul di rumah. Laci di buffet bergetar, dan ketika dibuka, ada tumpukan uang yang semakin bertambah banyak setiap harinya. Pada saat bersamaan, warga sekitar mengeluh kehilangan uang secara misterius meskipun lemari mereka terkunci rapat.

Baca Juga: Mistik: Cerita Seram Pocong Kecil Teror Pemotor di Jalur Touring Tengah Hutan

“Saya buka buffet lagi, yang tadi tiga gepok, sekarang jadi 10 gepok, nominal Rp10 juta. Paginya masih Rp3 juta,” cerita Irfan.

Kecurigaan pun menguat saat ibunya akhirnya mengakui bahwa keluarga itu telah memelihara tuyul. “Astaghfirullah Haladzim, dosa lho,” ucap Irfan kaget ketika mendengar pengakuan tersebut.

Tumbal Anak Jadi Syarat

Praktik pesugihan itu ternyata tidak berhenti pada sekadar memelihara tuyul. Syarat paling berat yang harus dipenuhi adalah tumbal manusia, dan yang dipilih justru anak dalam keluarga tersebut. Keputusan tragis itu akhirnya diambil dengan dalih agar kekayaan bisa terus mengalir.

Sejak saat itu, kehidupan keluarga itu berubah mencekam. Harta memang datang silih berganti, tetapi suasana rumah dipenuhi ketakutan dan kejadian-kejadian ganjil.

Irfan sendiri mengaku kerap merasakan kehadiran sosok gaib di rumah, serta sering mendengar suara tangisan anak kecil pada malam hari. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga