Pemda Kolut Pertimbangkan untuk Lockdown

Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 27 Maret 2020
0 dilihat
Pemda Kolut Pertimbangkan untuk Lockdown
Bupati dan Wakil Bupati Kolut. Drs. H. Nur Rahman Umar, MH dan H. Abbas, SE. Foto: Muh. Risal/Telisik

" Posisi Kolut berada di jalur lintas Trans Sulawesi yang selama ini banyak digunakan oleh masyarakat di luar Kolut sebagai jalur perlintasan baik menuju Sultra maupu sebaliknya. "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Menyikapi situasi dan kondisi terkini perkembangan penyebaran COVID-19, khususnya di Kota Makassar,  Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang cukup meresahkan. Menyebabkan sebagian masyarakat meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk melakukan lokcdown total akses menuju Kolut selama dua minggu guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kolut.

Meski demikian, Pemda Kolut, masih tetap mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial dari kebijakan lockdown total, bagi masyarakat Kolut serta daerah-daerah lain di Sultra. Jika nantinya kebijakan tersebut betul-betul diberlakukan.

Tidak hanya itu, posisi Kolut sebagi salah satu jalur perlintasan yang menghubungkan Provinsi Sulsel-Sultra, mengharuskan Pemda Kolut berkoordinasi dengan pemerintah provinsi sebelum lokcdown diterapkan.

Baca Juga : Sipir di Lapas dan Rutan Harus Dilengkapi Alat Pelindung Diri

Menyikapin problem tersebut, Wakil Bupati Kolaka Utara, H. Abbas, SE, melalui pesan WhatsApp di grup media center COVID-19 Kolut menyampaikan, jika keinginan masyarakat untuk lockdown total tidak bisa terpenuhi sebelum Pemda Kolut berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, mengingat Kolut sebagai jalur perlintasan.

"Posisi Kolut berada di jalur lintas Trans Sulawesi yang selama ini banyak digunakan oleh masyarakat di luar Kolut sebagai jalur perlintasan baik menuju Sultra maupu sebaliknya," pesan Wakil Bupati, Rabu (25/3/2020).

H. Abbas juga berpesan kalu kebijakan lockdown perlu dikaji terlebihdulu, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda). Khususnya persoalan pengamanan di lapangan.

Baca Juga : Jumlah PDP COVID-19 di Sulawesi Tenggara Menurun

"Jangan sampai kebijakan lokcdown justru memunculkan masalah-masalah baru," katanya.

Ketua DPD PKB Kolut ini, juga berterimakasih kepada semua pihak yang turut berperan dalam pencegahan COVID-19.

"Terikasih semuanya teman-teman yang telah berbuat dan berpartisipasi dalam rangka pencegahan virus COVID-19, kami dari Pemda Kolut tetap mendengarkan semua masukan dan saran teman-teman. Semoga kita bisa keluar dari musibah ini, salam semuanya," harapnya.

Hal senada diungkapkan, Humas Gugus Tugas Pencegahan, Pemantauan, dan Penyebaran COVID-19 Kolut, Syahlan Launu, SP.,SH, menurutnya, wacana lokcdown sementara dipertimbangkan oleh Pemda, hanya saja untuk lokcdown total itu tidak mungkin, karena Kolut merupakan jalur perlintasan.

"Jadi mungkin sistemnya nanti buka tutup menggunakan portal dengan catatan, masyarakat yang akan melintas masuk ke Kolut hanya di perbolehkan pagi hari, sehingga  mereka yang melintas masuk Kolut tidak teransit lagi untuk menginap  kecuali sebatas isi BBM," ungkapnya, kepada telisik.id, Kamis (26/3/2020).

Baca Juga : Muna Nihil COVID-19, 36 Orang Terus Diawasi

Sampai saat ini, lanjut Syahlan, Pemda masih menunggu masukan-masukan dari Forkopinda, karena ini menyangkut stabilitas ekonomi dan kerjasama antara daerah.

"Ketergantungan kita untuk kebutuhan pokok dari Sulsel itu sangat tinggi, begitupun sebaliknya mobil kampas yang masuk Kolut itu juga banyak dari daerah Kolaka, tentunya mereka akan tetap diberi ruang mendistribusikan barang. Jadi wacana lokcdown sudah ada, tinggal menunggu timenya saja tapi tidak total," terangnya.

 

 

Reporter: Muh. Risal

Editor: Sumarlin

Artikel Terkait
Baca Juga