Pemerintah Pusat Kucurkan Rp 7 Miliar untuk Gapoktan di Konawe
Aris Syam, telisik indonesia
Jumat, 28 Januari 2022
0 dilihat
Kepala Dinas Ketahanan pangan Konawe, Muhammad Akbar. Foto: Aris Syam/Telisik
" Bantuan ini berasal dari Dana Alokasi Khusus yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) "
KONAWE, TELISIK.ID - sejumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Konawe mendapatkan kucuran dana fantastis dari pemerintah pusat untuk pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).
Menurut Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan (Ketapang) Konawe, Muhammad Akbar, bantuan ini berasal dari Dana Alokasi Khusus yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Nominal dana bantuan ini sebesar Rp 7 miliar untuk tujuh Gapoktan yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah Konawe. Satu Gapoktan akan mendapatkan Rp 1 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).
"Bantuan ini nanti mereka gunakan untuk pembangunan lumbung, Rice Milling Unit (RMU), lantai jemur, gudang dan pengering," kata Akbar, Jumat (28/1/2022).
Jumlah awal yang diusulkan penerima bantuan ini sebanyak 14 Gapoktan, tapi setelah dilakukan verifikasi dari pusat kelengkapan persyaratannya, hanya 7 Gapoktan yang bisa menerima.
Baca Juga: Cerdas, Pembina PSAD Sultra Ungkap 4 Alasan Pemindahan IKN Harus Ditolak
Kemudian, besaran bantuan ini juga mengalami peningkatan dari sebelumnya, yang awalnya para Gapoktan hanya menerima sebanyak Rp 500 juta, kini menjadi Rp 1 miliar.
"Alhamdulillah, dananya bertambah, karena ada kenaikan pagu dari pusat, dan kami sudah realisasikan," imbuhnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mendapatkan bantuan DAK non fisik untuk pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) seperti sayur-sayuran kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di beberapa kecamatan.
"Ada 4 KWT penerima bantuan ini, ada KWT penumbuhan sebesar Rp 30 juta dan KWT pengembangan sebesar Rp 60 juta," jelasnya.
Baca Juga: Penderita DBD Melonjak, Gubernur Jatim Warning Masyarakat
"Actionnya mungkin sekitar bulan April sampai Desember 2022," sambungnya.
Akbar juga menjelaskan, P2L ini memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah dari Ibu rumah tangga yang berada di daerah rawan stunting dan daerah rawan pangan dalam artian ketersediaan sayur-sayuran serta melihat potensi sayur-sayuran yang ada di daerah tersebut agar dikembangkan.
Apa yang diberikan pemerintah pusat ini dalam rangka untuk mempertahankan ketahanan pangan, baik secara nasional maupun daerah, dan tentunya akan terbentuk dan terlaksana jika ketahanan rumah tangga kuat.
"Ini juga bagian dari ketersedian pangan kita," pungkasnya. (C)
Reporter: Aris Syam
Editor: Haerani Hambali