Petani Padi di Baubau Keluhkan Gagal Panen Akibat Banjir
Elfinasari, telisik indonesia
Minggu, 07 Juli 2024
0 dilihat
Area persawahan milik seorang petani akibat banjir yang melanda Kota Baubau sebabkan gagal panen sekitar 30 persen. Foto: Elfinasari/Telisik
" Petani di Kota Baubau mengeluhkan kerugian besar akibat banjir yang melanda wilayah Pajalele, Kelurahan Waliabuku, Kecamatan Bungi beberapa hari lalu "
BAUBAU, TELISIK.ID - Petani di Kota Baubau mengeluhkan kerugian besar akibat banjir yang melanda wilayah Pajalele, Kelurahan Waliabuku, Kecamatan Bungi beberapa hari lalu.
Salah satu petani dari Pajalele, Daeng Makelo mengaku baru saja menanam tanaman sekitar dua hari yang lalu, namun banjir yang terjadi menyebabkan kerugian yang cukup signifikan.
"Kalau tidak terkena banjir, tanaman bisa tumbuh semua. Hanya sekitar 70 persen padi yang tumbuh, jadi kerugiannya sekitar 30 persen," ungkap Daeng Makelo, Minggu (7/7/2024).
Ia menambahkan bahwa akibat banjir tersebut, ia harus membeli bibit baru. "Saya rugi, karena harus beli lagi bibit," katanya.
Baca Juga: Banjir di Kota Baubau Diakibatkan Tiga Fenomena Ini
Lebih lanjut, Daeng Makelo menjelaskan, harga bibit padi yang ia beli adalah Rp 300 ribu per karung. Ia memiliki setengah haektare sawah (50 are).
Ia juga mengaku bahwa banjir yang terjadi kali ini sangat parah, sebab air naik hingga mencapai bahu jalan dan merendam sawahnya.
Menurut Daeng Makelo, banjir ini menyebabkan kerugian bagi para petani di wilayah Pajalele dengan sekitar ratusan hektare sawah terdampak.
"Banjir ini sampai membuat kendaraan tidak bisa melintas, karena air sungai meluap dan membanjiri wilayah Pajalele," jelasnya.
Ia mengaku hanya bisa pasrah menghadapi bencana banjir tersebut dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Dalam dua tahun terakhir, ia biasanya panen lima kali. Biasanya, ia menjual beras dengan harga Rp 8.000 per kg, tetapi saat ini ia menjualnya seharga Rp 12.000 per kg.
"Harga bibit yang dulu Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu per karung, kini naik menjadi Rp 500 ribu per karung, sehingga harga beras juga ikut naik," pungkasnya.
Baca Juga: Film Lafran, Dipadati HMI Se-Kota Baubau di Cinemax Lippo Plaza Baubau
Kapolsek Bungi, Iptu Almuhalid, mengungkapkan bahwa luapan air sungai akibat curah hujan yang tinggi menyebabkan ratusan hektar sawah di Lingkungan Pajaleke, Kelurahan Waliabuku, Kecamatan Bungi, terendam.
Kepolisian, TNI, dan pemerintah kecamatan telah berada di lokasi untuk melakukan pemantauan dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Tidak ada korban jiwa maupun rumah yang terendam.
Mayang, warga Kelurahan Liabuku, Kecamatan Bungi, menyatakan bahwa banjir di Pajalele, Kelurahan Waliabuku, adalah kejadian yang sering terjadi setiap musim hujan karena jalan di wilayah tersebut lebih rendah.
"Biasanya kalau musim hujan dia banjir di situ karena jalannya rendah," ujarnya. (A)
Penulis: Elfinasari
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS