Peternak Sapi Perah Jawa Timur Butuh Bantuan Subsidi Kredit dari Pemerintah

Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Selasa, 31 Oktober 2023
0 dilihat
Peternak Sapi Perah Jawa Timur Butuh Bantuan Subsidi Kredit dari Pemerintah
Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Go Tjong Ping mengatakan, saat ini para peternak sapi perah di Jawa Timur membutuhkan bantuan subsidi kredit bunga dari pemerintah untuk meringankan kredit sapi perah. Foto: Ist.

" Peternak sapi susu perah di Jawa Timur menjerit karena sampai saat ini mereka kesulitan mendapatkan kredit sapi perah "

SURABAYA, TELISIK.ID - Peternak sapi susu perah di Jawa Timur menjerit. Pasalnya, sampai saat ini mereka kesulitan mendapatkan kredit sapi perah.

Menurut anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Go Tjong Ping, saat ini para peternak sapi perah di Jawa Timur membutuhkan bantuan subsidi kredit bunga dari pemerintah untuk meringankan kredit sapi perah tersebut.

"Selama ini peternak kredit sapi perah sangat membutuhkan bantuan subsidi dari pemerintah. Saya berharap pemerintah khususnya di Jawa Timur mendengar aspirasi mereka," ujar politisi PDI Perjuangan ini, Selasa (31/10/2023).

Pria asal Tuban ini mengatakan, tak hanya bantuan kredit sapi perah, pihaknya berharap para petani juga diberi bantuan sapi perah.

"Kalau pemerintah baik hati, para peternak minta diberi bantuan sapi perah untuk meningkatkan produktifitas susu perah di Jawa Timur," jelasnya.

Baca Juga: Peternak Konawe Keciprat Bantuan 120 Ekor Sapi

Mantan pimpinan DPRD Tuban lalu menjelaskan bahwa dalam pemenuhan susu, Indonesia selalu melakukan impor susu.

"Produksi kurang sehingga selalu impor. Oleh sebab itu, agar produk dalam negeri naik, tentunya pemerintah harus memperhatikan nasib dari peternak susu sapi perah tersebut," ujar Go Tjong Ping.

Baca Juga: Harga Telur Anjlok, Peternak Jatim Mengadu ke DPRD

Pemerintah menargetkan bisa memenuhi 24 persen kebutuhan susu dari dalam negeri, menyusul masih tingginya impor susu. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, mengatakan, sekarang importasi susu cukup besar, terutama pasca pandemi COVID-19, ada peningkatan impor yang cukup signifikan.

"Kita sudah di bawah 20 persen mengisi dari dalam negeri, 80 persen lebih impor. Pertumbuhan produksi susu dari tahun ke tahun rata-rata satu persen selama enam tahun terakhir, sementara pertumbuhan kebutuhan bahan baku industri pengolah susu itu 5,3 persen. Jadi ketimpangannya semakin besar," jelas Putu beberapa waktu lalu.

Kemenperin, lanjut Putu, pada 2024 menargetkan sudah bisa memberikan insentif untuk memperbaiki ekosistem penerimaan susu sebagai bahan baku industri pengolahan susu dengan restrukturisasi permesinan. Termasuk cooling system dan perangkat-perangkat yang sesuai dengan upaya untuk menjaga kualitas bahan baku susu. (B)

Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga