PKS Buka Posko Pengaduan Rusuh Kanjuruhan Malang
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Minggu, 02 Oktober 2022
0 dilihat
Legislator PKS Dwi Hari Cahyono menegaskan kalau PKS Kota Malang buka posko pengaduan kerusuhan Kanjuruhan Malang. Foto: Ist.
" PKS Kota Malang membuka posko pengaduan peristiwa kerusuhan usai pertandingan antara Arema dan Persebaya yang mengakibatkan tewasnya ratusan suporter Arema "
SURABAYA, TELISIK.ID - PKS Kota Malang membuka posko pengaduan peristiwa kerusuhan usai pertandingan antara Arema dan Persebaya yang mengakibatkan tewasnya ratusan suporter Arema.
Legislator PKS Dwi Hari Cahyono mengatakan, pihaknya mengucapkan belasungkawa atas peristiwa kerusuhan di Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusa lebih Aremania.
Tak hanya itu kata Dwi, pihaknya minta pemkab memastikan data korban baik yang luka dan meninggal dunia.
"Dan ada yang hilang, di mana sampai saat ini sudah ada dua aduan yang masuk kalau Aremania belum kembali ke rumahnya," jelasnya.
Dwi mengatakan, dengan dibukanya posko tersebut diharapkan masyarakat bisa mengadu atas keluarga yang menjadi korban kerusuhan.
Baca Juga: Sejumlah Buaya Muncul di Area Pemukiman Warga Bombana
"Kami buka di kantornya DHC Kota Malang kepada masyarakat yang ingin mengetahui keluarganya yang menjadi korban di kerusuhan tersebut," jelasnya, Minggu (2/10/2022).
Dengan dibukanya posko tersebut, lanjut Dwi Hari Cahyono, akan mengambil akses langsung dengan pihak rumah sakit di Malang untuk melacak korban yang dirawat di rumah sakit.
"Kami juga apresiasi pihak rumah sakit Malang yang menbebaskan biaya bagi suporter yang dirawat di sana," jelasnya.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, jumlah aremania yang meninggal dunia dalam kerusuhan pertandingan Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022), mencapai 127 orang.
Nico mengatakan, untuk suporter yang meninggal di tempat ada 34 orang, sisanya meninggal dunia di rumah sakit.
Baca Juga: Pemkab Muna Alokasikan BLT BBM di Perubahan APBD Rp 700 Juta
"Dua anggota kami juga menjadi korban meninggal dunia,"jelasnya.
Nico juga membeberkan, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Selain korban meninggal, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan milik Polri.
"Masih ada 180 orang yang dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tambahnya. (B)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali