KENDARI, TELISIK.ID - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Kendari dibuat dilema oleh program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yang akan diberikan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia, Kementerian Sosial Republik Indonesia meluncurkan pilot project berupa Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). PENA sendiri di Sulawesi Tenggara masih dalam tahap uji coba di tiga daerah, salah satunya Kota Kendari. KPM yang dapat ikut adalah yang namanya telah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Koordinator PKH Kota Kendari, Jasman, S.Kom., M.Sos. menjelaskan bahwa ada 28 KPM yang namanya masuk dalam program PENA namun hanya 18 KPM yang melanjutkannya karena untuk penerima bantuan tersebut harus berani mengambil konsekuensi untuk dinonaktifkan bantuan sosialnya yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sementara itu, 10 KPM lainnya memilih untuk tidak melanjutkan karena pertimbangan masih membutuhkan PKH untuk kelanjutan biaya anak-anaknya.
‘’Dananya itu senilai Rp 6 juta, namun penerimaannya secara non tunai melalui barang-barang yang menjadi kebutuhan usaha. Bantuan ini sifatnya bukan jangka panjang yang akan berkelanjutan namun diharapkan dari bantuan yang diberikan, ekonomi KPM berkembang. Namun namanya tidak dihapus dari DTKS sehingga jika sewaktu-waktu mereka terkena musibah, masih memungkinkan bansos lainnya akan diaktifkan,’’ tutur Jasman.