Progam Pahlawan Ekonomi Nusantara Kemensos Bikin Masyarakat Miskin Dilema

Febry Jahra Lestiani, telisik indonesia
Kamis, 24 November 2022
0 dilihat
Progam Pahlawan Ekonomi Nusantara Kemensos Bikin Masyarakat Miskin Dilema
Penandatanganan surat pernyataan Keluarga Penerima Manfaat yang tergabung dalam Program Pahlawan Ekonomi Nusantara. Foto: Ist.

" Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Kendari dibuat dilema oleh program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yang akan diberikan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia "

KENDARI, TELISIK.ID - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Kendari dibuat dilema oleh program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) yang akan diberikan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia, Kementerian Sosial Republik Indonesia meluncurkan pilot project berupa Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). PENA sendiri di Sulawesi Tenggara masih dalam tahap uji coba di tiga daerah, salah satunya Kota Kendari. KPM yang dapat ikut adalah yang namanya telah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Koordinator PKH Kota Kendari, Jasman, S.Kom., M.Sos. menjelaskan bahwa ada 28 KPM yang namanya masuk dalam program PENA namun hanya 18 KPM yang melanjutkannya karena untuk penerima bantuan tersebut harus berani mengambil konsekuensi untuk dinonaktifkan bantuan sosialnya yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sementara itu, 10 KPM lainnya memilih untuk tidak melanjutkan karena pertimbangan masih membutuhkan PKH untuk kelanjutan biaya anak-anaknya.

‘’Dananya itu senilai Rp 6 juta, namun penerimaannya secara non tunai melalui barang-barang yang menjadi kebutuhan usaha. Bantuan ini sifatnya bukan jangka panjang yang akan berkelanjutan namun diharapkan dari bantuan yang diberikan, ekonomi KPM berkembang. Namun namanya tidak dihapus dari DTKS sehingga jika sewaktu-waktu mereka terkena musibah, masih memungkinkan bansos lainnya akan diaktifkan,’’ tutur Jasman.

Baca Juga: Gubernur Ali Mazi Target Pendapatan Daerah Rp 4,5 Triliun Tahun Depan

Baca Juga: Produk Emina Edukasi Skincare Melalui Smada Cup Vol.3

Sementara itu, Dila selaku pendamping Kecamatan Mandonga menambahkan, persiapan KPM sudah sampai pembuatan proposal dan asesmen. Jika lulus, mulai tahun depan BPNT atau PKH-nya mulai dinonaktifkan.

Suparmi sebagai salah satu KPM yang sanggup melepas BPNT dan beralih ke PENA juga memberikan keterangan bahwa melalui program tersebut ia berharap bisa mengembangkan usahanya.

‘’Saya punya usaha jualan kue, jadi sangat bermanfaat jika diberikan modal dari program tersebut dibanding dengan BPNT. Beberapa KPM tidak mau melanjutkan karena mempertimbangkan PKH tapi saya sendiri tidak termasuk jadi beralih saja," tandasnya. (B)

Penulis: Febry Jahra Lestiani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga