Ratusan Bangunan Rampung Tahun Ini, Satu Sekolah Rakyat Asramakan Seribu Anak Pemulung hingga Terlantar

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 22 Maret 2025
0 dilihat
Ratusan Bangunan Rampung Tahun Ini, Satu Sekolah Rakyat Asramakan Seribu Anak Pemulung hingga Terlantar
Pemerintah menargetkan 200 Sekolah Rakyat berasrama rampung tahun ini untuk anak miskin. Foto: Repro Sekretariat Presiden.

" Pemerintah menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat dapat diselesaikan tahun ini "

JAKARTA, TELISIK.ID - Pemerintah menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat dapat diselesaikan tahun ini. Sekolah tersebut diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, termasuk anak pemulung dan anak terlantar.

Sekolah ini akan menerapkan sistem asrama guna memastikan pendidikan yang lebih intensif dan berkelanjutan.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pembangunan Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberdayakan masyarakat miskin agar bisa keluar dari lingkaran kemiskinan. Sekolah ini akan mencakup jenjang pendidikan dasar hingga menengah atas.

"Kami sudah putuskan juga untuk membangun tahun ini 200 sekolah rakyat berasrama untuk SD, SMP, SMA, sekolah berasrama ini diperuntukkan kaum kurang mampu. Dengan ini kita hendak memutus mata rantai kemiskinan," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, seperti dikutip dari Tempo, Sabtu (22/3/2025).

Presiden menegaskan, anak-anak dari keluarga miskin harus mendapatkan kesempatan yang lebih baik dibandingkan orang tua mereka. Sekolah Rakyat ini diharapkan bisa menjadi jalan bagi mereka untuk meningkatkan kualitas hidup dan memiliki masa depan yang lebih baik.

"Anak cucunya tukang pemulung tidak boleh jadi tukang pemulung. Dia harus kita berdayakan. Kita rencanakan akan bangun 200 sekolah berasrama tersebut. 1 sekolah akan terdiri, kita harapkan 1.000 murid," kata Prabowo.

Prabowo juga menjelaskan, setiap sekolah yang dibangun ditargetkan menampung hingga 1.000 murid. Meski pada awalnya jumlah siswa mungkin belum mencapai target tersebut, pemerintah berharap dalam enam bulan jumlah tersebut bisa terpenuhi.

Baca Juga: Viral, Surat Edaran Koramil Minta Bantuan Bingkisan Lebaran ke Pengusaha SPBU

"Mungkin tahun-tahun pertama belum sampai 1.000 tapi saya berharap dalam 6 bulan bisa mencapai 1.000 murid masing-masing sekolah," kata dia.

Pembangunan 200 Sekolah Rakyat ini dianggap memungkinkan karena Kementerian Sosial telah memiliki aset berupa gedung yang bisa direnovasi. Hal ini akan mempercepat proses pembangunan tanpa harus membangun sekolah dari nol.

Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan, saat ini sudah ada 200 titik yang diusulkan sebagai lokasi Sekolah Rakyat. Lokasi-lokasi tersebut merupakan hasil usulan dari para kepala daerah.

"Yang usul gubernur, bupati, wali kota, per detik ini sudah lebih 160 titik. Sebagian besar 115 berupa tanah dengan ukuran 5 hektar ke atas, sebagian lagi berupa aset yang perlu direvitalisasi," kata Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah bangunan yang siap dijadikan sekolah. Sebagian besar bangunan ini hanya memerlukan renovasi agar bisa digunakan sebagai fasilitas pendidikan yang layak.

"Bila disetujui Presiden Prabowo Subianto, 38 sekolah rakyat akan dibangun di atas titik yang diusulkan itu. Sejauh ini sudah ada 45 bangunan yang siap menyelesaikan sekolah rakyat. Gus Ipul menargetkan, 70 sekolah rakyat dibangun pada tahun ini," ujarnya.

Pemerintah menegaskan, pembangunan Sekolah Rakyat tidak akan terbatas pada daerah tertentu. Prabowo mengarahkan agar sekolah ini dapat dibangun di setiap kabupaten dan kota, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara merata.

Pemerintah berencana mengoperasikan Sekolah Rakyat secara penuh mulai tahun ajaran baru 2025/2026. Pada tahap awal, sekolah ini akan berfokus pada tingkat SMA dan dikelola langsung oleh Kementerian Sosial.

Menurut Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i, Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan program baru yang tidak akan menggunakan atau mengalihkan fungsi pesantren maupun madrasah yang sudah ada.

"Jadi nggak ada peralihan pesantren menjadi sekolah rakyat. Sekolah rakyat itu sesuatu yang baru yang akan dibangun oleh Pak Prabowo," ujarnya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (19/3/2025), seperti dikutip dari Antara.

Romo Syafi’i menjelaskan, Sekolah Rakyat ini ditujukan bagi mereka yang selama ini tidak bisa mengakses pendidikan akibat keterbatasan ekonomi. Para siswa akan mendapatkan fasilitas seperti sekolah berasrama, termasuk tempat tinggal, makanan, dan pendidikan yang berkualitas.

Dengan adanya sekolah ini, diharapkan anak-anak dari keluarga miskin dapat memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan. Pemerintah ingin agar mereka bisa berkembang dan menjadi individu yang memiliki kualitas untuk berkontribusi bagi bangsa.

"Presiden ingin anak-anak yang hari ini secara ekonomi, secara sosial, sangat terpinggirkan itu, ke depan akan muncul. Menjadi anak-anak terdidik yang juga punya kualitas untuk bisa menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang," kata dia.

Baca Juga: Resmi Disahkan jadi Undang-Undang, Ini Alasan RUU TNI Picu Penolakan dan Perjalanan Dwifungsi ABRI

Sekolah Rakyat merupakan salah satu program yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Kementerian Sosial ditunjuk sebagai penanggung jawab utama dalam penyelenggaraan sekolah ini.

Program ini dirancang untuk memberikan pendidikan gratis yang berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin. Dengan sistem pendidikan yang berbasis asrama, pemerintah berharap siswa dapat fokus belajar tanpa terganggu oleh permasalahan ekonomi keluarga mereka.

Sekolah Rakyat akan menerapkan sistem yang menyerupai boarding school, di mana siswa tinggal di dalam asrama dan mendapatkan pendidikan secara penuh.

Pada tahap awal, program ini akan dimulai dari jenjang SMA sebelum diperluas ke jenjang SD dan SMP sesuai target yang ditetapkan Presiden. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Baca Juga