Ribuan Obat Narkotika Hilang di RS Bahteramas, Wagub Sultra Hugua Curigai Internal
Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 10 April 2025
0 dilihat
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua (kiri), saat memantau tempat penyimpanan obat-obatan di RS Bahteramas, Rabu (9/4/2025). Foto: Erni Yanti/Telisik
" Kasus pencurian obat-obatan jenis narkotika dan psikotropika di Rumah Sakit (RS) Bahteramas memunculkan pertanyaan bagi Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua "

KENDARI, TELISIK.ID - Kasus pencurian obat-obatan jenis narkotika dan psikotropika di Rumah Sakit (RS) Bahteramas memunculkan pertanyaan bagi Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Hugua.
Hugua mengaku sangat terkejut setelah mengetahui bahwa obat-obatan tersebut disimpan di tempat yang tersembunyi dan cukup sulit dijangkau.
Ketika mengunjungi RS Bahteramas, Hugua meninjau tempat penyimpanan obat-obatan. Dia menemukan kondisi pintu tempat penyimpanan obat yang telah dibobol maling, namun tanpa meninggalkan tanda-tanda kerusakan.
Baca Juga: Pemprov Sultra Prioritas Benahi Infrastruktur pada 2026
Lokasi penyimpanan obat-obatan narkotika terletak di sudut ruangan yang cukup tersembunyi. Untuk menemukannya, seseorang harus masuk ke dalam ruang tertentu terlebih dahulu.
"Ini tidak masuk akal, bagaimana pencuri bisa masuk? Kita saja sulit menemukan ruangan tempat penyimpanan obat itu. Ini jelas masalah dari dalam," tanya Hugua.
Hugua juga melihat kondisi lemari penyimpanan obat yang sudah berantakan, meski sampel obat telah diambil oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan.
Menurutnya, manajemen RS Bahteramas menunjukkan kelemahan serius, termasuk dalam hal mitigasi risiko dan ketidakpatuhan terhadap aturan penyimpanan obat-obatan.
"Manajemen di RS Bahteramas lemah. Termasuk penyimpanan obat yang tidak memenuhi ketentuan. Ini perlu segera diperbaiki," tegas Hugua.
Kepala Inspektorat Sultra, Gusti Pasaru, mengungkapkan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 5 Tahun 2023, tempat penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus menggunakan terali yang kuat.
Pasaru juga menekankan perlunya peningkatan keamanan, khususnya dalam pengawasan piket. “Pihak kepolisian sedang menangani kasus ini,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Buton Selatan Fokus Infrastruktur dan Layanan Publik pada RKPD 2026
Total obat yang telah dicuri mencapai 2.165 ampul dalam tiga kali kejadian. Pada tanggal 20 Maret 2025, sekitar 150 ampul obat dicuri dari ruang pelayanan. Dua kejadian lainnya terjadi di gudang penyimpanan dengan lebih dari 600 ampul obat yang hilang.
Sementara itu, Plh Direktur RS Bahteramas, Ahmad Safari, berjanji segera menambah terali pada tempat penyimpanan obat dan meningkatkan sistem keamanan rumah sakit.
Ia juga menjelaskan bahwa jadwal piket akan dimaksimalkan dan manajemen rumah sakit akan diperbaiki untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan. (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS