Uni Emirat Arab Buka Kedubes di Tel Aviv Israel, Ini Respon Palestina

Marwan Azis, telisik indonesia
Kamis, 15 Juli 2021
0 dilihat
Uni Emirat Arab Buka Kedubes di Tel Aviv Israel, Ini Respon Palestina
Pembukaan Kedutaan Besar Uni Emirat Arab di Tel Aviv yang dihadiri Presiden Israel, Isaaq Herzog. Foto: Ist.

" Pembukaan kedubes yang terletak di gedung Bursa Efek Tel Aviv itu dilakukan setelah peresmian kedutaan besar Israel di UAE bulan lalu "

TEL AVIV, TELISIK.ID - Upaya normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab (UAE) dengan Israel terus dilakukan.

UAE membuka dan meresmikan kedutaan besarnya di Israel pada Rabu (14/7/2021) yang dihadiri Presiden Israel Isaac Herzog.

Dikutip dari Reuters, pembukaan kedubes yang terletak di gedung Bursa Efek Tel Aviv itu dilakukan setelah peresmian kedutaan besar Israel di UAE bulan lalu.

Duta Besar UAE untuk Israel, Mohamed Al Khaja, mengibarkan bendera negaranya di luar gedung Bursa Efek Tel Aviv dengan didampingi Presiden Israel Isaac Herzog yang berdiri di sampingnya.

Seperti dilansir dari Antara, normalisasi hubungan UAE dengan Israel dilakukan setelah disatukan oleh kekhawatiran bersama terhadap Iran dan harapan kerja sama komersial yang menguntungkan, Uni Emirat Arab dan Bahrain menormalisasi hubungan mereka dengan Israel tahun lalu berdasarkan "Perjanjian Abraham" (Abraham Accords) yang dibuat oleh pemerintahan Amerika Serikat terdahulu saat dipimpin Presiden Donald Trump.

Sejak itu, Sudan dan Maroko juga telah mengambil langkah untuk menjalin hubungan dengan Israel.

Perjanjian Abraham merupakan pernyataan bersama antara Israel, UAE, dan Amerika Serikat pada 13 Agustus 2020 tentang normalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Namun bagi pihak Palestina, normalisasi hubungan antara Emirat da Israel dinilai sebagai pengkhianatan atas perjuangan rakyat Palestina lepas dari penjajah Israel.

Baca Juga: Aduh, Erdogan Telepon Presiden Israel Bahas Apa Ya?

Baca Juga: 17 Tahun Menunggu, Miliarder Berusia 71 Tahun Berhasil Meluncur ke Luar Angkasa

"Itu adalah pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al-Aqsa dan perjuangan Palestina," kata Abu Rudeineh, Jubir Presiden Palestina Mahmoud Abbas seperti dikutip dari Liputan6.com.

Pemimpin Palestina menganggap langkah ini menghancurkan inisiatif perdamaian Arab dan resolusi KTT Arab dan Islam, dan legitimasi internasional, dan sebagai agresi terhadap rakyat Palestina dan pengabaian hak dan kesucian Palestina.

"Normalisasi adalah tusukan dari belakang perjuangan Palestina dan itu hanya mendukung Israel" ujar Fauzi Barhoum, Jubir Kelompok HAMAS.(C)

Reporter: Marwan Azis

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga