Bank Sampah Al Faizin Kini Punya 100 Lebih Nasabah
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Minggu, 18 Juli 2021
0 dilihat
Saat warga membawa sampahnya untuk ditabung di Bank Sampah Al Faizin Kelurahan Puuwatu. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik
" Ketua Bank Sampah Al Faizin, Hj. Yummi, S.Pd., M.Pd mengatakan, bank sampah ini sudah berjalan sejak tahun 2013 hingga sekarang "
KENDARI, TELISIK.ID – Untuk memanfaatkan sampah agar kembali bisa memiliki nilai ekonomis, Bank Sampah Al Faizin Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sultra, mendorong masyarakat untuk menabung sampah.
Ketua Bank Sampah Al Faizin, Hj. Yummi, S.Pd., M.Pd mengatakan, bank sampah ini sudah berjalan sejak tahun 2013 hingga sekarang. Nasabahnya pun sudah cukup banyak.
Saat ini saja, kata dia, sudah ada sekitar 100 lebih orang yang menjadi nasabah di Bank Sampah Al Faizin ini.
“Sejak bekerjasama dengan Pegadaian dengan menawarkan warga bahwa sampah itu langsung ditabung jadi emas, nasabah kita kini sudah sekira 100 lebih. Nasabah kita rata-rata semua masih dalam kelurahan Puuwatu,” katanya kepada Telisik.id, Sabtu (17/7/2021).
Sampah saat ini, lanjut dia, jumlah anggota atau pengurus ada sudah sekitar 15 orang. Semuanya pengurus juga merupakan bagian dari Majelis Taklim Al Faizin yang ada di Kelurahan Puuwatu.
Senada dengan itu, pengurus Bank Sampah Al Faizin, Andi Munahida mengungkapkan, salah satu kesulitan yang dihadapi salam mengelola bank sampah ini yakni mengajak warga untuk berpartisipasi menabung sampah.
Baca Juga: Masa PPKM, Penumpang di Pelabuhan Amolengo-Labuan Meningkat
Baca Juga: Ringankan Kebutuhan Warga, Gubernur Lepas Bantuan Beras PPKM Sultra
“Mengajak atau membangun kesadaran masyarakat untuk membawa sampahnya ke bank sampah ini yang sering jadi kendala kita. Mungkin mereka belum terpanggil untuk berpartisipasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pengurangan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kendari, Sainul Latief mengatakan, Bank Sampah Al Faizin ini merupkan salah satu bank sampah yang aktif sampai saat ini. Bahkan sudah banyak produk yang dihasilkan dari pengelolaan sampahnya, yakni berupa kerajinan tangan.
“Jadi bank sampah ini tempat warga setempat mengumpulkan sampah-sampahnya, khususnya sampah yang dibutuhkan untuk diolah kembali menjadi barang yang bernilai ekonomis,” pungkasnya. (A-Adv)
Reporter: Fitrah Nugraha