10 Tanda Kiamat Muncul Lebih Cepat di 2025
Reporter
Sabtu, 04 Oktober 2025 / 9:19 am
Ketegangan antarnegara pemilik senjata nuklir menimbulkan ancaman serius, memicu kekhawatiran perang global. Foto: Repro Asia-Pacific Leadership Network.
KENDARI, TELISIK.ID – Isu tentang tanda-tanda kiamat kembali mencuat seiring munculnya berbagai fenomena yang dianggap mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi.
Sejumlah pakar internasional bahkan menyebutkan, beberapa gejala besar sudah tampak nyata pada tahun 2025, seakan mempercepat gambaran tentang berakhirnya dunia.
Kajian ini pernah dipublikasikan oleh Pusat Studi Risiko Eksistensial (CSER) yang melibatkan para akademisi, pengacara, cendekiawan, hingga filsuf. Mereka menyusun daftar ancaman terbesar yang bisa memicu kehancuran umat manusia.
Kini, tanda-tanda tersebut mulai terasa di tengah perkembangan teknologi, kondisi geopolitik, hingga lingkungan yang semakin rapuh.
Telisikers, berikut 10 tanda kiamat yang diperkirakan muncul lebih cepat:
1. Artificial Intelligence (AI)
Melansir CNBC Indonesia, Sabtu (4/10/2025), teknologi kecerdasan buatan berkembang sangat pesat dan mulai menyamai kemampuan manusia. AI tidak hanya membantu pekerjaan, tetapi juga meningkatkan risiko baru yang tak terduga, termasuk potensi merusak lingkungan dan mengancam keamanan global.
2. Pandemi
Ancaman pandemi tidak lagi sebatas wabah alami, tetapi juga bisa muncul dari rekayasa genetika. Eksperimen berbahaya pada patogen menimbulkan risiko besar yang dapat memicu krisis kesehatan global lebih parah dibanding sebelumnya.
3. Senjata AI untuk Milisi Kecil
Perkembangan senjata otomatis berukuran kecil dan murah menimbulkan bahaya besar. Hanya dengan kelompok kecil, teknologi ini dapat menghancurkan kota dalam waktu singkat tanpa terdeteksi asal-usulnya.
4. Konflik Nuklir
Ketegangan antarnegara pemilik senjata nuklir, khususnya Rusia dan Amerika Serikat, masih menjadi ancaman nyata. Perang nuklir berpotensi menimbulkan kehancuran massal dan krisis global yang sulit dikendalikan.
5. Perubahan Iklim
Fenomena perubahan iklim makin terasa dari cuaca ekstrem, kebakaran hutan, hingga naiknya permukaan laut. Meski ada teknologi ramalan perbaikan iklim, ancaman ini tetap menimbulkan risiko besar bagi kehidupan manusia.
6. Asteroid
Kemungkinan asteroid besar menabrak bumi memang jarang terjadi, namun tetap menjadi ancaman serius. Asteroid berdiameter lebih dari satu kilometer bisa mengubah iklim dunia dan memicu bencana kelaparan.
7. Kehidupan Simulasi
Sebagian ilmuwan mengajukan teori bahwa manusia hanyalah simulasi dari entitas lebih besar. Jika teori ini benar, maka eksistensi manusia bergantung pada sesuatu yang tidak bisa mereka kendalikan.
8. Kekurangan Pangan
Populasi dunia terus meningkat hingga diprediksi mencapai 9,6 miliar jiwa pada 2050. Untuk menghindari kelaparan massal, produksi pangan harus meningkat 70 persen, tantangan besar di tengah keterbatasan sumber daya.
Baca Juga: Iran Kebut Suplai Senjata Kiamat, Imbas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir
9. Ruang Hampa Penyedot Alam Semesta
Fenomena ilmiah bernama peluruhan vakum disebut dapat memusnahkan alam semesta dalam sekejap. Jika terjadi, seluruh populasi manusia akan hilang tanpa sempat menyelamatkan diri.
10. Pemimpin Tiran
Ancaman juga datang dari kepemimpinan dunia yang otoriter. Pemimpin tiran dapat memperburuk koordinasi global dalam menghadapi masalah bersama, seperti krisis iklim dan konflik antarnegara.
Tanda-tanda tersebut menggambarkan betapa rapuhnya posisi manusia dalam menghadapi risiko eksistensial. Meski belum ada kepastian kapan dunia berakhir, fenomena ini menjadi peringatan agar umat manusia lebih waspada terhadap masa depan bumi. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS