17 DPC Gerindra Solid Dukung Andi Ady Aksar Menangkan Pemilu 2024
Reporter
Senin, 22 Mei 2023 / 10:34 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Ketua DPC Gerindra di 17 kabupaten/kota, tetap solid mendukung Andi Ady Aksar sebagai Ketua DPD Gerindra Sulawesi Tenggara, meskipun sedang bermasalah hukum.
Hal itu ditegaskan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Buton, Rahman Pua bersama 16 ketua DPC lainnya di sekretariat DPC Gerindra Kota Kendari, Senin (22/5/2023).
"Kami para Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara, mengecam keras pihak-pihak yang disengaja melakukan upaya campur tangan terhadap kondisi internal Partai Gerindra Sulawesi Tenggara," tegas Rahman.
Baca Juga: Caleg Perempuan Muna Barat Optimis Perjuangkan Kemajuan Daerah
Mereka juga meminta kepada pilihan-pihak terkait untuk tidak melakukan tindakan kriminalisasi dan diskriminasi dalam perkara PT Kabaena Kromit Pratama (KKP).
Menghadapi Pemilu 2024, DPC Partai Gerindra di Sulawesi Tenggara tetap fokus menyelesaikan tahapan pemilihan umum sesuai jadwal dan tahapan yang dibuat KPU, untuk memenangkan Partai Gerindra di Sulawesi Tenggara dan Prabowo Subianto sebagai presiden.
Tentang bantuan hukum Partai Gerindra terhadap perkara yang menimpa ketua DPD, mereka enggan memberi penjelasan karena di luar ranah partai.
Sebelumnya, Pengamat politik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Muhammad Najib Husain, memandang penetapan tersangka Andi Ady Aksar dapat berpengaruh buruk cukup signifikan bagi Gerindra, yang dikenal sebagai partai relatif mapan, mengingat saat ini memiliki satu perwakilan di DPR RI.
Kata Najib, kondisi itu semestinya mendesak Gerindra segera mengambil langkah tegas dengan mencopot Andi Ady Aksar dari kursi ketua, dalam upaya menyelamatkan dan menjaga kesan partai di mata pemilih, menghadapi Pemilu 2024.
Najib menegaskan, status tersangka kasus penggelapan dana bisa berimbas menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Partai Gerindra. Pasalnya, jabatan ketua melekat di pundak Andi Ady Aksar, sehingga menggambarkan sosoknya telah menjadi simbol partai.
"Pilihan pemilih ketika pimpinan tidak bagus, berdampak pada calon legislatif yang didukung oleh partai politik," kata Najib saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu lalu.
Najib berujar, situasi sekarang pun turut membuka celah bagi partai lain untuk meraup keuntungan dengan menunjukkan kalau ada yang tidak beres dalam tata kelola Partai Gerindra. Kasus yang menjerat Andi Ady Aksar, cenderung mendapat reaksi lebih tanggap dari kalangan mayoritas masyarakat.
Baca Juga: Dukungan NU Jawa Timur untuk Prabowo Menguat
"Itulah yang terjadi karena memang pemilih-pemilih kita adalah pemilih cukup tradisional. Dan hal-hal yang bersifat korupsi dan sebagainya adalah hal-hal yang cukup peka," imbuhnya.
Karena itu, Najib mendorong Partai Gerindra menyampaikan pernyataan sikap bentuk klarifikasi di publik perihal perkara yang sedang mendera partai. Langkah itu harus diambil untuk menepis adanya persepsi masyarakat yang mengaitkan dugaan manipulasi dana dipakai untuk membiayai kerja-kerja partai. (B)
Penulis: Sumarlin
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS