6 Spesies Hewan yang Punah Akibat Dimakan Manusia
Content Creator
Minggu, 28 Juli 2024 / 5:04 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, sejumlah spesies hewan mengalami kepunahan, banyak di antaranya disebabkan oleh perburuan dan konsumsi manusia.
Mirisnya, kepunahan hewan-hewan akibat konsumsi manusia ini sudah terjadi mulai dari zaman prasejarah hingga beberapa abad ke belakang.
Berikut beberapa hewan yang punah akibat eksploitasi manusia tanpa berpikir panjang dilansir dari berbagai laman.
1. Burung Dodo
Burung Dodo tidak bisa terbang dan biasanya bersarang di darat. Dulunya sering banyak ditemukan di Pulau Mauritus, Samudera Hindia. Dodo memiliki berat sekitar 23 kilogram dan memiliki bulu berwarna biru keabu-abuan serta kepala yang besar.
Baca Juga: MAN 1 Kendari Lahirkan Siswa Unggulan dalam Iptek dan Imtak
Para pelaut asal Portugis menemukannya sekitar tahun 1507. Para pelaut ini dengan cepat memusnahkan populasi Dodo sebagai sumber daging segar yang mudah untuk pelayaran mereka. Burung Dodo terakhir dibunuh pada 1681. Sayangnya, sangat sedikit deskripsi ilmiah atau spesimen museum yang ada.
2. Merpati Penumpang
Burung ini bisa ditemukan di Amerika Utara dan memiliki ukuran sekitar 30 cm dengan bulu berwarna abu-abu yang dipadukan dengan warna merah muda serta biru pada beberapa titik.
Dilansir dari ThoughtCo, pada abad ke-19 diketahui ada lima miliar lebih merpati penumpang yang mengudara di langit Amerika Utara dan berbagai tempat lain di seluruh dunia. Hanya saja, burung yang satu ini sudah dikenal luas sebagai hewan konsumsi sejak masyarakat Eropa tiba di Benua Amerika.
Sejak abad ke-19, perburuan merpati penumpang semakin luas hingga disebut-sebut hampir seluruh masyarakat yang hidup di Amerika Utara pasti pernah mengonsumsi daging burung ini.
Pemburu sering kali menyerbu tempat bersarangnya dan memusnahkan seluruh koloni dalam satu musim kawin. Sejak 1870, penurunan spesies menjadi drastis dan beberapa upaya gagal dilakukan untuk membiakkan burung di penangkaran. Merpati penumpang terakhir diketahui bernama Martha, mati pada 1 September 1914, di kebun binatang Cincinnati, Ohio.
3. Sapi Laut Steller
Spesies yang ditemukan oleh naturalis Jerman George W. Steller pada 1741. Sapi laut ini pernah menghuni wilayah dekat pantai Kepulauan Komador di Laut Bering. Jauh lebih besar daripada manate dan dugong masa kini, sapi laut ini mencapai panjang 9-10 meter dan berat sekitar 20 metrik ton.
Hewan jinak ini mengapung di permukaan perairan pantai, namun sayangnya tidak memiliki kemampuan untuk menyelam.
Hal ini menjadikan mereka sasaran empuk bagi para pemburu anjing laut Rusia. Spesies ini musnah pada 1768, atau kurang dari 30 tahun setelah pertama kali ditemukan. Tidak ada spesimen yang diawetkan saat ini.
4. Auroch Eurasia
Auroch Eurasia berbentuk seperti seekor lembu liar berukuran besar yang pernah berkeliaran di stepa Eropa, Siberia, dan Asia Tengah. Tingginya bisa mencapai 1,8 meter. Sebagai hewan buruan, Auroch Eurasia diburu secara berlebihan dan secara bertahap punah secara lokal di banyak wilayah jelajahnya.
Pada 1564, pengawas hewan mencatat hanya 38 hewan dalam survei kerajaan dan Auroch Eurasia terakhir yang diketahui, seekor betina, mati di Polandia pada 1627 karena sebab alami.
5. Kura-kura Sungai Merah
Reptil air ini merupakan spesies kura-kura air tawar terbesar di dunia dengan panjang sekitar 100 cm dan bobot 70—100 kg. Meski masih ada dua ekor yang tersisa, sebenarnya secara teknis kura-kura sungai merah telah punah karena kedua ekor tersebut merupakan pejantan.
Baca Juga: Geologi Pertambangan, Jurusan Paling Diminati Siswa SMKN 6 Kendari
Sebenarnya, sempat ada betina yang ditemukan di China dan Vietnam. Namun, betina pertama mati di Kebun Binatang Suzhou, China, pada April 2019. Harapan kembali ada saat sosok kura-kura sungai merah betina dewasa ditemukan di Danau Dong Mo, Vietnam, pada Oktober 2020. Sayangnya, betina yang diduga berusia puluhan tahun itu mati pada 21 April 2023 di habitat yang sama di mana ia ditemukan.
Oleh karena itu, ketiadaan betina yang bisa menghasilkan telur membuat spesies ini secara teknis akan segera punah.
6. Auk Besar
Auk besar sebentuk burung laut yang tidak bisa terbang dan berkembang biak secara berkoloni di pulau berbatu di Atlantik Utara, yaitu St. Kilda, kepulauan Faroe, Islandia, dan pulau Funk di lepas pantai Newfoundland.
Auk besar ini diburu untuk dijadikan bahan makanan dan umpan terutama pada awal 1800an. Sejumlah besar burung ditangkap oleh para pelaut. Mereka menggiring burung-burung tersebut ke atas papan dan membantai mereka dalam perjalanan ke dalam palka kapal. Spesies ini terakhir dibunuh pada 1844 di Pulau Eldey.
Penulis: Merdiyanto
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS