Proses Terjadinya Hujan dalam Tinjauan Ilmu Pengetahuan

Haidir Muhari, telisik indonesia
Sabtu, 28 Agustus 2021
0 dilihat
Proses Terjadinya Hujan dalam Tinjauan Ilmu Pengetahuan
Turunnya hujan terkait erat dengan siklus air. Foto: Repro Portal Purwokerto

" Proses terjadinya hujan terkait erat dengan siklus air. "

KENDARI, TELISIK.ID - Air hujan yang turun membasahi bumi tidak sesederhana yang kita saksikan.

Proses terjadinya hujan terkait erat dengan siklus air. Di Indonesia yang beriklim tropis membuat hujan kerap turun di setiap tahun. Ada dua musim yang dikenal di negara kita.

Musim penghujan di Indonesia dipengaruhi oleh angin muson barat. Angin ini biasanya berlangsung antara bulan Oktober hingga bulan April. Saat hujan turun, temperatur suhu di lingkungan sekitar, biasanya akan berubah menjadi lebih dingin dari sebelumnya.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, hujan merupakan bentuk presipitasi atau endapan uap air di atmosfer yang terkondensasi dalam awan dan berubah menjadi butiran air yang jatuh ke bumi.

Menurut KBBI, hujan adalah titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. Hujan kerap turun diiringi oleh petir yang menyambar di langit.

Proses terjadinya hujan secara umum melalui tiga tahapan, yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

1. Evaporasi

Evaporasi adalah tahapan pertama terjadinya hujan. Tahapan ini adalah proses penguapan air.

Panas dari suhu bumi karena matahari mengakibatkan penguapan di sungai, danau, dan laut. Penguapan itu menjadi butiran dan uap air yang naik ke atmosfer dan menggumpal menjadi awan.

Baca juga: Ini Cara Mudah Bedakan Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung

Baca juga: Memahami Besaran Pokok dan Besaran Turunan dalam Ilmu Fisika

2. Kondensasi

Tahapan kedua adalah kondensasi. Uap air pada evaporasi akan mengalami kondensasi atau pemadatan atau pengembunan.

Pada proses ini, uap air akan berubah menjadi partikel yang sangat kecil yang dibantu oleh angin. Pengembunan ini akan mengakibatkan berkumpulnya awan dan membentuk awan yang besar.

Proses perpindahan dan berkumpulnya awan ini disebut adveksi. Adveksi memungkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosfer daratan.

3. Presipitasi

Proses yang ketiga adalah presipitasi. Presipitasi adalah proses mencairnya butiran es di awan, lalu turun menjadi titik-titik hujan ke bumi.

Sebelumnya, butir-butir es yang terkumpul semakin banyak dalam suatu awan membuat awan menjadi kelabu atau awan gelap. Itulah biasanya sebelum turun hujan nampak di langit ada awan gelap.

Saat butir-butir air yang semakin banyak, dan awan tak mampu lagi membendungnya, maka tertarik oleh gaya gravitasi bumi hingga akhirnya jatuh ke permukaan bumi.

Saat butiran-butiran es ini melalui lapisan udara yang lebih hangat akan menguap dan mengubahnya menjadi butiran air.

Butiran air yang menguap akan kembali ke awan dan yang lainnya terus turun menjadi titik-titik air yang disebut hujan.

Air hujan memiliki diameter 0,5 milimeter atau 0,02 inci dan bisa menjadi kecil saat hujan gerimis. Kadang kala hujan berbentuk serpihan salju namun meleleh saat melewati atmosfer. (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga