Anda Wajib Tahu, Ini Deretan Bahaya Jika Buang Sampah di Laut

Ibnu Sina Ali Hakim

Reporter

Senin, 05 April 2021  /  11:06 am

Bahaya sampah laut bagi kehidupan. Foto: Repro Idntimes

KENDARI, TELISIK.ID - Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya terhitung masih minim.

Apalagi sampah yang dibuang di laut tentunya akan menimbulkan dampak negatif, bisa mengganggu keseimbangan ekologi, ekotoksikologi, dan ekonomi dalam jangka waktu pendek maupun panjang.

Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk mengurangi risikonya. Yuk, waspadai tujuh dampak sampah plastik di laut yang berbahaya bagi kehidupan:

1. Hewan Laut Terkontaminasi Sampah

Seperti hewan lainnya, ikan dan binatang laut lain mengandalkan insting untuk makan. Jika banyak sampah plastik yang bermuara di laut, bisa saja potongan plastik termakan.

Plastik tidak akan bisa dicerna dan mengendap di dalam tubuhnya. Belum lagi, kandungan kimia dari plastik juga berbahaya bagi ikan laut.

Lalu, bagaimana saat ikan laut dimakan oleh manusia? Plastik bisa saja secara tidak sengaja ikut termakan dan tidak dapat dicerna tubuh.

Nah, bahayanya bukan hanya bisa membahayakan ekosistem ikan laut, tapi juga merusak rantai makanan.

"Jelas dampaknya sangat bermacam-macam selain merusak keindahan pasti juga merusak hewan yang ada di laut," ungkap Kabid Kebersihan DLHK Kendari, Prayitno Riadi, Senin (9/8/2021).

2. Membahayakan Nelayan

Material plastik dibuat dengan bahan yang fleksibel dan juga kokoh. Bahan baku yang digunakan bisa mengotori perairan dan bahkan menjadi lautan sampah.

Hal ini bisa membuat kapal nelayan tersangkut saat berlayar. Mungkin terkesan berlebihan, tapi material plastik membutuhkan ratusan tahun untuk terurai. Tanpa terasa, sudah ada jutaan ton sampah plastik yang tergenang di dasar laut.

Baca juga: Pemkot Kendari Kembangkan Kolam Retensi Baruga Jadi Spot untuk UMKM

Baca juga: Sampah Laut Capai 1 Ton Sehari, DLHK Terus Sosialisasi ke Masyarakat

3. Mengganggu Daya Tarik Wisata

Semua orang sudah tidak perlu memungkiri bahwa sampah tidak sedap dipandang. Sampah plastik di Indonesia masih jarang dipisahkan berdasarkan jenisnya.

Hal ini membuat bau tidak sedap karena sampah plastik bercampur dengan sampah organik. Bayangkan jika ada turis yang berkunjung, tentu daerah tersebut menjadi tak nyaman untuk dikunjungi lagi.

4. Bencana Alam

Alam bukan hanya akan ikut terkontaminasi polusi dari air, tanah, atau udara akibat material kimia di dalam plastik.

Namun, bahaya banjir, tanah longsor, dan bencana alam lain juga bisa dipicu oleh sampah plastik. Pantai semakin terkikis sehingga kontur tanah tidak stabil dan bisa memicu bencana alam yang lebih berbahaya.

Dampak sampah plastik di laut bukan hanya bisa terjadi dalam jangka panjang. Masalah sampah yang sudah puluhan tahun mungkin saja sudah memberikan pengaruh buruk bagi alam dan kehidupan.

Jadi, waspadai bahaya sampah plastik dengan mengurangi konsumsi plastik dan mengelola sampahnya.

5. Berdampak buruk bagi perekonomian

Perekonomian akan dirugikan pula dengan meningkatnya sampah plastik di laut, terutama bagi industri perikanan dan pariwisata.

Sebagaimana di lansir dari worldfinance.com, kepingan plastik bisa menyebabkan kerusakan pada alat-alat penangkapan ikan. Bukan hanya butuh untuk diperbaiki, namun sebagian kerusakan yang disebabkan oleh sampah plastik mengharuskan penggantian kapal. 

Bagi industri pariwisata, sampah plastik mengurangi eksotisme destinasi wisata. Sejumlah pantai sekarang ini dipenuhi dengan gunungan sampah plastik sehingga berujung pada berkurangnya jumlah pengunjung.

Itu artinya, pendapatan kian merosot jika masalah ini tak lekas ditanggulangi.

Dampak sampah plastik di laut memang sefatal itu. Ancamannya bukan saja untuk biota laut, namun manusia juga akan terkena dampak. Tak ada kata terlambat untuk mulai bangkitkan kesadaran guna membenahi isu sampah plastik.

Supaya permasalahan ini tak kian menjadi-jadi, memang mesti secepatnya diatasi.

Prayitno Riadi meminta agar masyarakat tersadarkan untuk tidak membuang sampah di laut.

"Terus kita sampaikan, apalagi daerah Lapulu dan daerah pesisir lainnya agar menjaga kebersihan laut," pungkasnya. (C-Adv)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Fitrah Nugraha