Anggota DPR RI Beri Ultimatum Keras: Hentikan Naturalisasi Pemain jika Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026

Merdiyanto

Content Creator

Rabu, 27 Agustus 2025  /  8:39 am

Wamenpora Taufik Hidayat (dua dari kiri) dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menghadiri rapat dengan DPR terkait naturalisasi dua calon pemain Timnas Indonesia, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans. Foto: Repro PSSI.

JAKARTA, TELISIK.ID - Anggota Komisi XIII DPR RI, Arisal Aziz, mengeluarkan pernyataan tegas terkait program naturalisasi pemain yang terus digencarkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Dalam rapat paripurna di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (26/8/2025), Aziz meminta PSSI menghentikan proses naturalisasi jika Skuad Garuda gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2026.

“Kita berikan target kepada PSSI dan Ketua Umum Erick Thohir. Jika Timnas Indonesia tidak lolos ke Piala Dunia 2026, saya usulkan di forum ini agar program naturalisasi pemain keturunan dihentikan sementara,” tegas Aziz, yang juga anggota Fraksi PAN, dikutip dari okezone.com, Rabu (27/8/2025).

Dalam rapat yang dihadiri perwakilan PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pernyataan ini disampaikan saat pembahasan proses naturalisasi dua pemain muda, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, yang telah disetujui DPR untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Aziz, yang mengaku sebagai pencinta sepak bola, menyuarakan kekhawatiran atas dominasi pemain naturalisasi di Timnas. Menurutnya, kebijakan ini bisa berdampak pada minimnya kesempatan bagi pemain lokal untuk unjuk kemampuan.

“Kami tidak ingin pemain lokal seperti Marselino Ferdinan atau Witan Sulaeman tersingkir karena kehadiran pemain diaspora. Naturalisasi harus seimbang dan tidak boleh hanya jadi solusi jangka pendek,” ujarnya.

Baca Juga: Komisi X dan XIII DPR Setujui 5 Naturalisasi Timnas Indonesia, Termasuk Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans

Rapat kerja Komisi XIII DPR RI pada hari yang sama juga menyetujui naturalisasi lima atlet sepak bola, termasuk Mauro Zijlstra (FC Volendam) dan Miliano Jonathans (FC Utrecht), serta tiga pemain putri untuk Garuda Pertiwi dan empat atlet hoki es.

Persetujuan ini diberikan setelah diskusi dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat, serta perwakilan Kemenpora.

PSSI sendiri tengah gencar mempersiapkan Timnas Indonesia untuk menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, yang akan digelar pada 8-14 Oktober 2025 di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Arab Saudi.

Indonesia tergabung di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak, dua tim kuat yang menjadi tantangan besar untuk meraih tiket otomatis ke putaran final.

Dilansir dari bola.com, Rabu (27/8/2025), hanya juara grup yang akan lolos langsung, sementara runner-up masih memiliki kesempatan melalui putaran kelima.

Erick Thohir, dalam berbagai kesempatan, menegaskan bahwa naturalisasi dilakukan untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia di level internasional.

Ia juga memastikan bahwa proses ini sesuai dengan regulasi FIFA dan kebijakan nasional. Namun, kritik dari DPR, termasuk dari Komisi X pada Februari 2025, menyoroti bahwa naturalisasi sering kali terkesan tergesa-gesa dan kurang mendukung pengembangan pemain lokal untuk jangka panjang.

Aziz menambahkan bahwa PSSI harus memberikan penjelasan lebih rinci mengenai target jangka panjang program naturalisasi.

“Kami ingin tahu apa visi PSSI ke depan. Jika gagal lolos Piala Dunia, apa gunanya terus menaturalisasi tanpa membangun fondasi kuat untuk pemain lokal?” tanyanya.

Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menyambut baik kehadiran pemain seperti Zijlstra dan Jonathans, yang diharapkan dapat mempertajam lini serang Skuad Garuda.

Baca Juga: PSSI Laporkan Kuwait ke AFC, Erick Thohir Curiga Ada Sabotase

Namun, ia juga menekankan pentingnya membangun kerja sama tim dan karakter permainan yang solid untuk menghadapi lawan berat di putaran keempat.

Dengan tekanan dari DPR dan tantangan berat di kualifikasi, PSSI kini berada di persimpangan.

Keberhasilan Timnas Indonesia di Jeddah pada Oktober mendatang akan menjadi penentu nasib program naturalisasi ke depan. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS