Angin Kencang, Nelayan di Kendari Kancing Perut

Ibnu Sina Ali Hakim

Reporter

Sabtu, 24 Desember 2022  /  4:16 pm

Angin kencang yang terjadi di Kota Kendari berimbas pada aktivitas nelayan untuk melaut. Hal itu disebabkan gelombang tinggi di perairan laut Sulawesi Tenggara. Foto: Ibnu/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Angin kencang yang terjadi di Kota Kendari berimbas pada aktivitas nelayan untuk melaut. Hal itu disebabkan gelombang tinggi di perairan laut Sulawesi Tenggara.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari mencatat saat ini telah terjadi peralihan dari angin timuran menjadi angin baratan dengan kecepatan yang cenderung lebih tinggi dari biasanya.

Hal ini disebabkan adanya pusat-pusat tekanan rendah di wilayah Sulawesi Tenggara khususnya wilayah tengah dan selatan.

"Dimana kita ketahui secara alamiah angin akan bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah," ungkap Prakirawan BMKG Kendari, Rino Indra Natsir, Sabtu (24/12/2022).

Untuk wilayah Kendari yang biasanya kecepatan angin berkisar 5-15 knot (10-30 km/jam) saat ini cenderung meningkat hingga 20-25 knot (40-50 km/jam).

Baca Juga: Pentingnya Peran Pemilih Pemula dalam Pemilu 2024

Bahkan, wilayah selatan Sulawesi Tenggara seperti di daerah kepulauan Buton, Kabaena dan Wakatobi kecepatan angin dapat mencapai 30 knot (60 km/jam) dan wilayah perairannya bisa lebih tinggi lagi mencapai 35 knot (70 km/jam).

"Angin kencang membuat gelombang akan menjadi tinggi," tambahnya.

Dampak angin kencang itu berimbas ke nelayan yang harus mengurungkan niatnya untuk melaut. Beberapa nelayan harus memarkirkan kapal di sekitaran Teluk Kendari sampai menunggu gelombang laut kembali normal.

Baca Juga: Taksi Online Tabrak Mobil Parkir

"Kalau gelombang tinggi terpaksa kita kancing perut dulu," kata nelayan di sekitar Teluk Kendari, Afdal.

Ia mengaku tak mau mengambil resiko melaut dalam kondisi gelombang tinggi seperti saat ini.

"Semoga saja tidak lama angin seperti ini," ucapnya. (B)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS