Angka Kemiskinan di Muna Menurun
Reporter Muna
Senin, 26 Oktober 2020 / 1:03 pm
MUNA, TELISIK.ID - Geliat perekonomian di Kabupaten Muna terus bangkit. Hal tersebut ditandai dengan tumbuhnya usaha-usaha kreatif masyarakat.
LM Rusman Emba menerangkan, tahun 2017, pusat pertumbuhan ekonomi di Bumi Sowite di angka 5,02 persen. Kemudian tahun 2018 meningkat menjadi 5,16 persen dan 2019, 5,40 persen.
"Itu semua berkat ketenangan yang ada selama empat tahun terakhir dan kita beri ruang bagi masyarakat untuk mencari kehidupan," kata bupati yang sedang cuti kampanye itu.
Bukan hanya itu, angka kemiskinan dan pengangguran sejak tahun 2017-2020 terus menurun. Rinciannya, angka kemiskinan 2017 berjumlah 32.350 jiwa, 2018 berjumlah 29.115 jiwa, 2019 berjumlah 28,47 persen. Angka pengangguran 2017, 5,65 persen, 2018, 5,61 persen, 2019, 4,69 persen.
"Untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus meningkat sejak tahun 2015, 65, 99 persen, 2018, 68,67 persen, dan 2019, 68,97 persen. IPM kita urutan ketujuh dari 17 kabupaten/kota di Sultra," sebutnya.
Mantan senator DPD-RI itu menyebut, dari 17 lapangan usaha yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, pertanian dan perikanan selalu menjadi penyumbang terbesar selama kurun waktu lima tahun terakhir. Secara berturut, sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan motor masing-masing menyumbang 13,6 persen. Sedangkan untuk sektor konstruksi angkanya sebesar 12,89 persen.
Baca juga: Polrestabes Medan Juga Gelar Razia Operasi Zebra 2020
Sektor pertanian dan perikanan sendiri meliputi terbagi dalam tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan perikanan tangkap. Pada 2018, sektor itu menyumbang pendapatan perkapita sebesar Rp1.295.596.000. Jumlah itu selalu meningkat sejak 2014 lalu.
Sementara sektor pariwisata dan ikutannya seperti angka kunjungan hotel, transportasi dan rumah makan atau restoran masih bertahan dibawah 10 persen PDRB.
Kedepan, untuk peningkatan ekonomi masyarakat akan terus digenjot. Namun, masyarakat harus tetap menjaga kondusifitas daerah.
"Jaga kekompakan dan jangan mudah terprofokasi," pungkasnya. (B)
Reporter: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali