Anies Sindir PDIP Tiba-Tiba Suarakan Kecurangan Pemilu, Viral Baliho Ganjar-Mahfud Dipasang Pakai Mobil Plat Merah
Reporter
Jumat, 24 November 2023 / 9:55 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, mengaku heran dengan ajakan PDIP untuk bersama memberantas dugaan kecurangan Pemilu 2024. Keheranan Anies ini diungkapkannya saat menghadiri Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2023, di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
Dia menegaskan, melawan kecurangan adalah tanggung jawab semua pihak dan tanpa ajakan PDIP pun sudah seharusnya kesadaran itu tetap ada.
“Mencegah kecurangan ini tanggung jawab kita semua, karena suara yang bisa hilang itu kita semua, bukan suaranya capres. Itu suaranya rakyat kok,” tegas Anies di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
Capres yang diusung gabungan partai politik di Koalisi Perubahan ini mengaku heran dengan munculnya pernyataan seperti hati-hati kecurangan dan tidak netral. Anies mengungkap, kecurangan sudah terjadi pada penyelenggaraan beberapa pemilu sebelumnya.
Baca Juga: Laskar Prabowo Bakal Deklarasi di Sulawesi Tenggara Hadirkan Fildan dan Risma Aw Aw
“Kita sudah Pemilu 2004, 2009, 2014, 2019 tidak pernah tuh kita ngomongin kecurangan-kecurangan yang luar biasa. Baru tahun ini kita tahu-tahu bicara tentang kecurangan,” katanya.
Fenomena munculnya kecurigaan terkait kecurangan Pemilu, menurut Anies, karena menurunnya kepercayaan publik. Karena itu, dia menyatakan bertekad terus mendorong dan mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada negara dan kepada pemerintah yang menjalankan kewenangan negara agar dipercaya.
Melawan kecurangan di pemilu, Anies mengingatkan, pengawas suara bukan hanya peserta Pemilu tapi juga dibutuhkan peran besar masyarakat. Dia pun menganalogikan penyelenggaraan pemilu layaknya sebuah pertandingan sepak bola, seperti yang disampaikan sebelumnya oleh cawapresnya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
“Kalau ada yang mainnya kasar, ada wasit yang ikut menendang bola, disorakin yuk, difotoin yuk, dilaporin yuk, kan itu artinya ngajak penonton untuk partisipatif,” jelas Anies.
Anies mengajak masyarakat tidak diam melihat pelanggaran, tapi memberikan andil yakni ikut melaporkan dengan disertai bukti pelanggaran.
“Jangan diam dan biasanya nih yang namanya pelanggaran itu paling takut apa? Paling takut ketahuan. Enggak ada pelanggaran yang enggak takut ketahuan, ya kan? Jadi dibikin awal pengawasan yang masif saja,” harap mantan Menteri Pendidikan ini.
Sementara itu, beredar video di media sosial yang menampilkan sebuah mobil berplat merah milik pemerintah yang memasang baliho pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Mobil bak terbuka itu mengangkut beberapa baliho capres-cawapres nomor urut 3 yang siap dipasang.
Video tersebut salah satunya diunggah di akun Instagram @politicaljokesid yang menampilkan beberapa pria yang akan memasang baliho Ganjar-Mahfud. Tak sedikit tanggapan negatif yang dialamatkan pada tindakan pemasangan baliho itu karena menggunakan mobil berplat milik pemerintah.
“Mentang-mentang plat merah, masang apk (alat peraga kampanye, red) calon yang merah juga, emang boleh?” tulis akun @politicaljokesid.
Juru bicara tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, menyerahkan urusan itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
“TKN tidak akan berkomentar untuk satu kasus secara spesifik. Namun video tersebut jadi satu lagi bukti, adanya penggunaan fasilitas negara untuk menguntungkan salah satu paslon. Kami percaya Bawaslu akan menindaklanjuti dengan transparan dan kredibel,” ujar Herzaky di Jakarta, Jumat (24/11/2023).
Herzaky menilai, beredarnya video tersebut sebagai bukti bahwa tuduhan miring terhadap pasangan Prabowo-Gibran selama ini terbantahkan.
“Selama ini Prabowo-Gibran kerap dituduh dan disudutkan atas isu-isu miring soal netralitas dan kecurangan. Namun, dari hari ke hari, bukti semakin banyak yang menyatakan sebaliknya. Biarkanlah masyarakat yang menilai,” kilahnya.
Tak mau terlalu larut dengan peredaran video tersebut, Herzaky mengatakan timnya fokus pada kampanye yang akan dimulai pada Selasa (28/11/2023).
“Kita tetap fokus menciptakan Pemilu yang riang gembira. Pesan Pak Prabowo jelas, tak perlu menjelekkan. Kalau dijelekkan, senyum aja, jogetin aja,” imbuhnya.
Kendati begitu, tak sedikit juga baliho Prabowo-Gibran yang sudah terpasang di beberapa jalan utama sebelum memasuki masa kampanye.
Tidak hanya di Jakarta, baliho capres-cawapres nomor urut 2 ini juga masif terpasang di daerah penyangga Jakarta, yakni Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi.
Anggota KPU RI, Idham Holik, mengatakan bahwa bukan ranah KPU untuk menindaknya, melainkan kewenangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Berkaitan dengan potensi dugaan pelanggaran aturan kampanye menurut UU Pemilu, lembaga yang otoritatif menangani hal tersebut, yang memutuskan itu melanggar atau tidak itu Bawaslu,” ujar Idham di, Jakarta.
Dia menyebut aturan itu dijelaskan pada Pasal 492 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu beserta konsekuensi dari pelanggaran jadwal kampanye.
“Jadi kita tunggu saja Bawaslu karena Bawaslu lembaga yang diberikan wewenang memutuskan dugaan pelanggaran kampanye itu terbukti atau tidak terbukti,” jelasnya.
Kewenangan KPU, menurut Idham, hanya memberitahu atau mensosialisasikan terkait informasi Pemilu dan aturan Pemilu khususnya tentang kampanye.
Beberapa baliho bergambar Prabowo-Gibran yang sudah terpasang di sekitar Jabodetabek antara lain baliho 'Diremehin, Dihujat, Difitnah, Disenyumin Aja.' Kemudian baliho bertulisan 'Bersama Indonesia Maju.' Salah satu baliho tersebut terpasang di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, dekat Kantor PB Nahdlatul Ulama (NU).
Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Prabowo-Gibran, Anggawira, mengatakan baliho yang sudah terpasang merupakan bagian kampanye kreatif, santun, dan positif.
“Ini salah satu konsep dan komitmen bersama. Kita sering diserang, difitnah sesuai arahan Pak Prabowo-Gibran kita senyumin aja dan tetap tenang bekerja, hadirkan program terbaik untuk masyarakat,” kilah Anggawira. (A)
Penulis: Mustaqim
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS