Golkar-Gerindra Pertanyakan Herry Asiku jabat Bendahara dan Wahyu Ade Pratama Imran jadi Sekretaris TKD Sulawesi Tenggara
Kardin, telisik indonesia
Rabu, 22 November 2023
0 dilihat
Posisi Herry Asiku dan Wahyu Ade Pratama Imran disoal oleh Partai Golkar dan Gerindra. Foto: Ist.
" Partai Golkar dan Gerindra rupanya tak sepakat dengan perombakan struktur yang ada dalam Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sulawesi Tenggara "
KENDARI, TELISIK.ID - Partai Golkar dan Gerindra rupanya tak sepakat dengan perombakan struktur yang ada dalam Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sulawesi Tenggara.
Pasalnya, posisi Ketua DPD I Golkar Sulawesi Tenggara, Herry Asiku yang awalnya sebagai Ketua Penasehat TKD menjadi Bendahara TKD, sedangkan Sekretaris TKD yang sebelumnya S Budhi Prasodjo dari Partai Demokrat digantikan Wahyu Ade Pratama Imran dari Gerindra.
Tim formatur TKD Sulawesi Tenggara, Rusmin Abdul Gani menerangkan, pada dua kali rapat sebelumnya disepakati jika Herry Asiku sebagai Ketua Penasehat, namun setelah munculnya surat berdasarkan SK Tim Kampanye Nasional (TKN) yang diketuai Abdurrahman Shaleh, maka Herry Asiku dimasukan sebagai Bendahara TKD.
Baca Juga: TKD Agendakan Prabowo Hadir di Sulawesi Tenggara pada Hari Deklarasi Djuanda Desember 2023
"Makanya sebagai tim formatur saya komplain, karena itu tidak sesuai dengan rapat formatur. Kami sangat menghargai posisi ketua kami, nda mungkin ketua partai duduki jabatan bendahara," beber Rusmin saat dihubungi via seluler, Rabu (22/11/2023).
Munculnya nama Herry Asiku sebagai Bendahara TKD kata Rusmim, bukan hasil dari penentuan tim formatur. Nama Herry Asiku tiba-tiba muncul tanpa konfirmasi, baik ke pribadi Herry Asiku maupun pada tim formatur.
"Ini kan aneh manurut kami," ungkapnya.
Padahal kata Rusmin, Golkar juga sebenarnya siap menjadi Ketua TKD Sulawesi Tenggara, mengingat pemenang suara terbanyak pada Pemilu 2019 lalu adalah Golkar, hanya saja PAN pemenang kursi terbanyak.
"Hanya kan kita menghargai Gerindra," ucapnya.
Sementara terkait munculnya nama Wahyu Ade Pratama Imran sebagai Sekretaris TKD dianggap menyalahi prosedur. Terlebih Wahyu merupakan Ketua DPC Gerindra Konawe.
Tim formatur TKD dari Gerindra, Azhar Malaka menerangkan, nama Wahyu tidak mendapat rekomendasi partai dan tidak diketahui oleh tim 9 atau parpol koalisi untuk masuk di TKD provinsi.
"Itu ada struktur lama yang kami (tim formatur) buat, itu diabaikan. Pada dasarnya kami tidak masalah sih, hanya secara prosedural itu keliru," ujar Azhar yang juga Ketua Bappilu Gerindra Sulawesi Tenggara.
Bahkan kata Azhar, pihaknya telah mengkorfirmasi ke tingkat pusat dan disampaikan tidak pernah merekomendasikan Wahyu sebagai Sekretaris TKD Sulawesi Tenggara.
"Bahkan mereka mengaku tidak kenal. Ini kan aneh. Wahyu itu direkomendasikan untuk ketua TKD-nya Konawe, tiba-tiba jadi Sekretaris TKD provinsi. Ini yang harus diluruskan," ungkapnya.
Meski demikian kata Azhar, Gerindra bersama parpol koalisi tetap akan all out dalam memenangkan Prabowo-Gibran di Sulawesi Tenggara dan satu putaran secara nasional.
Baca Juga: TKD Prabowo-Gibran Sulawesi Tenggara Kebut Pembentukan TKD Daerah
Sementara, Wakil Ketua TKD Sulawesi Tenggara, Sukarman AK menerangkan, mekanisme yang benar penyusunan struktur TKD harus terlebih dahulu ada ketua. Harusnya SK Ketua TKD provinsi ada lebih dulu, lalu ketua terpilih mengundang ketua-ketua parpol koalisi untuk menyusun komposisi kepengurusan TKD.
"Kita di Sulawesi Tenggara ini melakukan kesalahan, karena mau menyusun dulu komposisi baru mau mengusul ketua, tidak begitu. Tapi karena sudah ada komposisinya, makanya kita sempurnakan," ungkapnya.
Sedangkan terkait komposisi Ketua Golkar Sulawesi Tenggara, Herry Asiku yang mejadi Bendahara kata Sukarman, tidak ada istilah naik turun posisi dalam struktur TKD.
"Jadi tidak ada istilah naik turun itu. Ini semua ada hitungan-hitungannya," pungkasnya. (A)
Penulis: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS