Beredar Isu Puluhan Remaja Kendari Masuk Rumah Sakit hingga Tewas Keracunan PCC

Ahmad Jaelani

Reporter

Senin, 29 April 2024  /  11:51 am

Pesan berantai yang beredar pada grup WhatsApp (kiri), Direktur RSJ Sulawesi Tenggara, dr. Putu Agustin Kusumawati. Foto: Kolase

KENDARI, TELISIK.ID - Kabar mengenai puluhan remaja di Kendari yang masuk rumah sakit setelah keracunan PCC menggegerkan jagat maya. Informasi itu beredar secara berantai pada WhatsApp, Senin (29/4/2024) pagi.

Kabar tersebut menyebar melalui pesan berantai bak virus di grup-grup WhatsApp, meminta orang tua untuk ekstra waspada terhadap anak-anak mereka. RSJ Kota Kendari bahkan menerima hingga 50 pasien dengan gejala yang sama: kehilangan kesadaran dan halusinasi, diduga karena mengonsumsi obat terlarang PCC.

Pesan berantai tersebut juga menyebutkan bahwa obat tersebut didapatkan secara gratis dari oknum tak dikenal, atau dijual seharga Rp 25.000 per 10 butir. Bahkan, ada korban meninggal dunia yang merupakan siswa kelas 6 Sekolah Dasar di Kota Kendari.

Berdasarkan hasil klarifikasi, Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara, dr. Putu Agustin Kusumawati, menyatakan bahwa informasi yang beredar adalah hoaks. Tidak ada satupun kasus di RS Jiwa, dan peredaran obat terlarang sudah dikendalikan.

Baca Juga: Keluhan Pedagang di Pasar Lapulu Kendari Harap Bisa Jualan Tanpa Khawatir Cuaca

Baca Juga: Kantor Dinas Pariwisata Sultra Alami Korsleting hingga Asap Penuhi Gedung

Dokter Putu menjelaskan bahwa pesan berantai tersebut mengandung informasi yang tidak benar, termasuk jumlah pasien dan kasus kematian. Dirinya menegaskan bahwa tidak ada kasus terkait PCC di RS Jiwa, serta meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi palsu.

“Disampaikan kepada teman-teman, saudara, sahabat untuk melakukan pengawasan ekstra terhadap putra dan putrinya yang sejak semalam sampai saat ini RSJ Kota Kendari kedatangan hingga sampai 50 pasien, di antarannya ada anak dan remaja dengan gejala yang sama mereka tidak sadarkan diri dan berhalusinasi, Info yang didapatkan dari pasien mereka telah meminum obat yang disebut PCC, obat tersebut didapatkan secara gratis dari oknum yang mereka tidak kenal dan juga diperjualbelikan seharga Rp 25.000/10 butirnya untuk diketahui sudah ada korban meninggal dunia yang merupakan siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Kota Kendari. Untuk meminimalisir jatuhnya korban, diharapkan kerja sama dari para orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap putra dan putrinya. Terima Kasih," tulis pesan berantai yang beredar.

"Informasi Ini adalah hoaks. Tidak ada satupun kasus yang ada di RS Jiwa, sehingga ada oknum yang mau up ini informasi tahun 2017, sudah tidak ada lagi peredaran secara bebas obat-obat terlarang saat ini terima kasih," ucap Dirut RSJ. (B)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS