Bus Pariwisata Tabrak Beton VMS, 13 Penumpang Tewas
Reporter Surabaya
Senin, 16 Mei 2022 / 1:17 pm
SURABAYA, TELISIK.ID - Diduga sopir bus yang mengantuk menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas di tol Sumo (Surabaya-Mojokerto), Senin (16/5/2022).
Bus pariwisata Ardiansyah menabrak beton tiang Variable Message Sign (VMS) hingga terguling.
Bus tersebut melaju di tol Sumo membawa 25 penumpang usai melakukan perjalanan wisata ke Gunung Dieng.
Sentral Komunikasi (Senkom) Tol Sumo (Surabaya-Mojokerto) menyebutkan, para korban telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit. Korban luka-luka dirujuk ke RS Petrokimia, RS Citra Medika, dan RS Emma. Sementara korban yang meninggal dunia dirujuk ke RSUD Mojokerto dan RSUD RA Basoeni.
Baca Juga: Sesak Nafas, Bandar Sabu Tewas Setelah Ditangkap Polisi
Untuk korban yang mengalami luka-luka dari data yang ada di antaranya adalah:
- Muhammad Noval Al Habib, laki-laki usia 13 tahun, warga Benowo, Surabaya. Kondisinya diduga mengalami patah lengan kiri.
- Mujiana, perempuan berusia 54 tahun, warga Benowo, Surabaya. Kondisinya sadar tapi belum bisa diajak komunikasi, diduga mengalami patah tulang di paha.
- Nur Ali, laki-laki usia 57 sampai 59 tahun, warga Benowo, Surabaya. Kondisinya tidak sadarkan diri. Menurut Noval, Mujiana dan Nur Ali adalah sepasang suami istri.
- Anak laki-laki berusia sekitar 6 tahun, memakai kaos hitam dan celana olah raga hitam putih. Kondisinya cedera dan tidak sadarkan diri. Ibu anak ini bernama Evi.
Kanit PJR Tol Jatim 3 AKP Imam mengatakan, untuk korban meninggal dunia ada 13 orang, di mana bus tersebut mengangkut penumpang warga Benowo yang rekreasi ke Yogyakarta.
Baca Juga: Kasus Pembusuran Kembali Terjadi di Kendari, Korbannya Ibu Rumah Tangga
Bus bernopol S 7322 UW itu, lanjut Imam, menabrak tiang VMS (Variable Massage Sign) di jalan tol hingga tiang dan bus terguling.
“Kerasnya benturan menyebabkan bagian depan bus hancur hingga beberapa kursi terpental keluar dan mengakibatkan belasan penumpang meninggal hingga luka-luka berat,” tutupnya. (C)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali