Cegah Kekerasan Seksual, Pendidikan Seks pada Anak Harus Diajarkan Sejak Dini
Reporter
Jumat, 17 Desember 2021 / 6:26 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Para orang tua diimbau agar lebih peduli untuk memberikan penjagaan terhadap anak. Pasalnya, tindakan kekerasan seksual terhadap anak semakin mencuat.
Dari data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) per tahun 2021, tercatat sebanyak 18 kasus yang terlaporkan.
Menanggapi hal tersebut, Bunda PAUD Kota Kendari, Sri Lestari Sulkarnain menyoroti isu pelecehan seksual yang terjadi di sekolah berbasis asrama.
Ia mengungkapkan, tanggung jawab orang tua tak boleh lepas meski putra-putrinya mengenyam pendidikan yang mewajibkan mereka untuk diasramakan.
"Di sinilah peran orang tua, ketika anak-anak kita misalnya sekolahnya mengharuskan untuk nginap, tentu orang tua tidak boleh lepas tanggung jawab karena pendidikan dan pengasuhan tetap di tangan orang tua, utamanya ibu," katanya, Kamis (17/12/2021).
Sri Lestari Sulkarnain menilai, komunikasi antara orang tua dan anak sangat krusial.
"Membangun komunikasi sangat penting sehingga anak tidak sungkan bercerita tentang sekolahnya, temannya, kepribadiannya, apapun yang terkait dengan kebutuhan psikologisnya," ujarnya.
Selain itu, kepedulian orang tua terhadap anak mesti ditingkatkan lagi terutama terkait pendidikan seks pada anak usia dini.
"Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan paling utama bagi anak-anak," tuturnya.
Ia menegaskan, pendidikan seks sejak dini merupakan bekal yang wajib diketahui oleh anak.
"Anak-anak perlu dibekali area tubuh mana saja yang boleh disentuh dan oleh siapa saja, lalu kira-kira apa yang harus anak lakukan ketika dirinya diduga dilecehkan," ucapnya.
Selain itu, Bunda PAUD Kota Kendari ini berharap, agar pendidikan seks tidak hanya diajarkan di rumah, namun juga bisa lebih spesifik di sektor pendidikan.
"Pada umumnya di sekolah saya rasa sudah diajarkan ya, cuma memang sepertinya belum spesifik," ujarnya. (C)
Reporter: Apriliana Suriyanti
Editor: Fitrah Nugraha