Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa Sekolah Juni 2025, Ini Cara Daftarnya
Reporter
Rabu, 04 Juni 2025 / 1:45 pm
Cek kesehatan gratis siswa dimulai Juni 2025, pendaftaran melalui sekolah masing-masing. Foto: Repro Jurnalnews.
JAKARTA, TELISIK.ID - Program pemeriksaan kesehatan gratis bagi siswa sekolah akan dimulai pada Juni 2025. Kementerian Kesehatan menetapkan bahwa program ini akan menyasar seluruh anak usia sekolah dari 7 hingga 17 tahun.
Pemeriksaan akan dilakukan langsung di sekolah-sekolah, bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru pada Juli mendatang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dalam layanan deteksi dini penyakit.
“Bulan depan direncanakan mulai juga cek kesehatan gratis di sekolah. Jadi target kita 50 juta warga negara Indonesia, rakyat Indonesia kalau bisa sudah melakukan cek kesehatan gratis,” ujar Budi, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (4/6/2025).
Cek kesehatan ini tidak hanya bersifat umum, tetapi juga menyasar masalah-masalah kesehatan khusus yang kerap ditemukan pada anak dan remaja. Menkes menyebutkan bahwa penyakit seperti cacat jantung bawaan dan gangguan kesehatan gigi masih menjadi keluhan utama di kelompok usia ini.
Dengan adanya skrining tahunan, masalah tersebut diharapkan bisa ditemukan lebih dini.
Baca Juga: Uang Saku Rapat dan Pulsa PNS Resmi Ditiadakan 2026, Ini Alasannya
Menurut data Kementerian Kesehatan, mayoritas masyarakat Indonesia masih jarang melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Padahal, beberapa penyakit seperti jantung dan stroke dapat dicegah atau diobati dengan lebih murah dan efektif jika diketahui sejak awal. Menkes mengungkapkan bahwa, 61 persen masyarakat tidak pernah periksa kolesterol dan 32% tidak pernah mengukur tekanan darah.
Pemeriksaan kesehatan gratis ini rencananya akan diberikan setiap awal tahun ajaran. Bentuk skrining meliputi pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gigi, deteksi dini kelainan jantung, serta pengukuran indeks massa tubuh untuk memantau risiko obesitas dan kekurangan gizi.
Pemeriksaan dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskesmas atau fasilitas kesehatan setempat.
Cara pendaftarannya pun cukup mudah. Sekolah-sekolah akan mendapat surat edaran resmi dari Dinas Kesehatan daerah masing-masing.
Orang tua atau wali siswa hanya perlu memberikan persetujuan melalui formulir yang akan dibagikan sekolah. Setelah itu, pemeriksaan akan dilakukan secara terjadwal di lingkungan sekolah.
Selain siswa sekolah dasar dan menengah, program ini juga akan melibatkan guru dan tenaga kependidikan.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Batalkan Diskon Tarif Listrik 50 Persen Juni-Juli 2025 dan Diganti Ini
Pemerintah berharap, dengan pemeriksaan berkala ini, akan tercipta generasi yang lebih sehat dan sadar pentingnya deteksi dini terhadap penyakit. Program ini juga menjadi bagian dari transformasi sistem layanan kesehatan primer yang lebih aktif dan preventif.
Untuk tahap awal, prioritas akan diberikan kepada wilayah dengan prevalensi penyakit tinggi berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Namun secara bertahap, seluruh wilayah Indonesia akan mendapatkan layanan yang sama.
Pemerintah juga menyiapkan mekanisme pelaporan hasil pemeriksaan agar dapat ditindaklanjuti oleh fasilitas kesehatan terdekat. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS